Tuesday, October 18, 2011

Menerima Baptisan Iblis - Part 10

Share


Sesampainya aku di rumah, aku langsung menuju ke pasar untuk membeli ketiga benda yang diminta Lucifer. Aku mendekati seorang wanita yang menjual singkong. Aku ingin membelinya, akan tetapi wanita itu menolak untuk menjualnya kepadaku. Aku terheran-heran dan bertanya pada diriku sendiri mengapa ia bertindak demikian. Aku pergi kepada seorang wanita lain yang menjual singkong juga dan kali ini ia menjualnya kepadaku. Aku lalu pindah ke tempat lain untuk membeli kacang. Wanita yang menjualnya segera menutupi kacang jualannya ketika ia melihatku mendekat. Ia juga menolak untuk menjualnya kepadaku. Aku sangat cemas akan reaksi-reaksi semacam itu. Kemudian aku pindah ke tempat lain dimana aku membeli kacang dan minyak sawit.

Aku melakukan segala sesuatu yang diperintahkan Lucifer dengan benda-benda tersebut dan tiba-tiba aku dapat melihat menembus dinding-dinding rumahku akan apa yang sedang terjadi di luar rumahku. Aku memandang ke lantai di bawah dan aku dapat melihat orang berlalu-lalang di bawah tanah. Aku begitu bingung. Sekarang aku mengerti mengapa banyak orang menjadi gila bila mereka terlibat dalam upacara-upacara magis yang seperti itu. Aku memutuskan untuk memandang ke atas saja, akan tetapi aku menjadi lebih cemas lagi, karena aku tidak dapat melihat langit-langit rumahku. Atapnya terbuka dan aku dapat melihat bahwa di langit terdapat banyak sekali kawat penghubung yang berpusat di bawah tempat duduk seseorang yang bentuknya sebagai seorang wanita bengis yang sangat menakutkan, yang tubuhnya mengeluarkan kilatan-kilatan api. Aku membaca di bawah tempat duduknya kata 'NAGA' dan di bagian sampingnya kata 'ROSA'.

Bentuk daripada wanita itu seperti seorang manusia yang bengis dan kejam berputar di atas tempat duduknya dan dengan kegeraman memperhatikan bumi di bawahnya. Ia mengawasi setiap sudut bumi.

Rosa adalah salah satu dari malaikat yang paling berkuasa yang jatuh bersama Lucifer dan diusir keluar dari surga. Kawat-kawat yang berpusat di bawahnya itu menghubungkannya dengan seluruh bagian langit dan berpusat di dalam laut untuk komunikasi dan penipuan. Ketika aku melihat Rosa, aku menjadi begitu ketakutan sehingga aku memutuskan untuk lari ke rumah bibiku. Saat aku mulai berlari ke rumahnya, maka aku melihat bahwa bibku itu telanjang walaupun ia mengenakan pakaian. Bibi adalah seorang sangat khusuk berdoa dan merupakan salah seorang penatua gerejanya. Tetapi hidupnya dengan Allah tidaklah benar dan itulah sebabnya ia telanjang. Ia seorang yang penuh iri hati, cemburu, gossip dan sebagainya. Aku bahkan menjadi semakin takut dan lari kembali ke rumahku untuk mencoba bersembunyi.

Di dalam dunia roh, bila orang-orang telanjang, itu berarti bahwa mereka belum menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat hidupnya atau bila mereka sudah diselamatkan, mereka belum dikuduskan, sehingga mereka menjadi target bagi kuasa-kuasa iblis. Wah. 16:1, "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya." Pakaian berbicara mengenai kebenaran.

Aku sangat jengkel terhadap kedua wanita yang menolak menjual singkong dan kacang kepadaku sebelumnya. Kemudian terbersit pikiran untuk pergi dan memukul kedua wanita tersebut karena perlakuan mereka terhadap diriku. Jadi, aku memakai kimonoku (pakian untuk latihan judo, karate dan sebagainya) dan berjalan ke pasar. Ketika aku sampai di jalan, aku menyadari bahwa aku telanjang. Aku melihat banyak orang berjalan, tetapi merekapun telanjang bulat. Bahkan di dalam perumahan-perumahanpun orang-orang berjalan atau duduk dalam keadaan telanjang. Ada beberapa yang berjalan dengan kaki di atas dan kepala di bawah; beberapa mendukung orang lain di bahu atau kepala mereka sampai 5, 6 atau 7 orang. Di atas atap rumah dan pohon-pohon aku dapat melihat orang-orang telanjang. Ada mobil-mobil yang sangat tidak lazim di jalanan yang terbuat dari kerangka manusia, tetapi beroda di lutut. Pengemudinya duduk di punggung kerangka manusia tersebut sedangkan penumpangnya duduk di kedua sisinya; jadi aku sangat ketakutan. Aku mengira bahwa aku menjadi gila. Aku dapat melihat orang-orang berjalan di udara (udara di atas kepala kita). Ketika aku sampai di pasar, aku melihat wanita yang menolak menjual singkong kepadaku. Waktu ia melihatku, ia menundukkan kepalanya. Aku menengok ke dalam keranjangnya. Aku tidak melihat singkong, tetapi otak manusia. Hal itu amat mengejutkan.

Ketika aku menengok ke dalam keranjang wanita yang menolak menjual kacangnya kepadaku, aku tidak melihat kacang, akan tetapi gigi manusia. Aku memandang berkeliling ke arah pedagang-pedagang yang lain dan kau melihat hal-hal yang tidak lazim; banyak pedagang yang telanjang dan duduk di atas barang dagangan yang mereka jual yaitu ikan, tomat dan sayur mayur. Aku mengelilingi pasar dan menemukan bahwa telur yang dijual disitu berasal dari kambing, ayam atau domba. Telur-telur tersebut bukanlah telur ayam biasa, akan tetapi telur buatan. Ada juga manusia-manusia yang diperjualbelikan di dalam bentuk binatang. Aku mendekati kandang yang pertama dan tercengan melihat banyak kerangka-kerangka manusia menjajakan barang dagangan mereka dengan suara keras untuk menarik pembeli. Akibatnya, banyak orang-orang yang tertarik kesitu untuk membeli. Kerangka-kerangka itu adalah roh-roh orang mati yang menjajakan dagangan pemiliknya dari bermacam ragam toko, agar supaya pemiliknya dapat berhasil. Aku telah memberitahu anda tentang kacang buatan yang kulihat, yang sebenarnya merupakan gigi manusia yang diperoleh dari orang-orang yang sakit gigi dan mencabutnya di rumah-rumah sakit. Beberapa diantara mereka tidak memiliki Yesus di dalam hidup mereka. Ada juga diantara mereka yang dibunuh oleh tukang sihir yang (setelah memakan dagingnya) menjual giginya dan mengubah otaknya menjadi singkong. Tulang belulang mereka dilumatkan menjadi tepung. Ketika aku melihat mereka yang menjual minyak sawit, aku melihat bahwa itu sebenarnya adalah darah manusia dan bukan minyak.

Setelah aku melihat segala sesuatunya, aku kembali pulang ke rumah dan mulai mengerti mengapa aku dapat melihat hal-hal tersebut. Itulah pemenuhan tentang apa yang dikatakan Lucifer kepadaku. Seperti yang kutulis di dalam bab yang berurusan dengan sihir, para pengikut iblis menjual benda-benda tersebut di pasar untuk membutakan dan menajiskan orang-orang. Melalui kesempatan-kesempatan seperti itulah mereka mencoba mencemarkan orang Kristen yang benar yang tidak dapat mereka capai melalui cara-cara lain karena perlindungan yang dimilikinya di dalam Yesus. Jadi mereka mencoba manarik keuntungan dengan menjual benda-benda setan tersebut, termasuk di dalamnya makanan dengan tujuan yang sama dengan setan : untuk mencuri, membunuh dan membinasakan. Itu sebabnya, tidaklah baik untuk pergi dan membeli barang-barang dengan sembrono. Adalah baik bila seorang Kristen berdoa terlebih dahulu sebelum membeli, makan atau bahkan mengenakan sesuatu yang baru (I Tim. 4:4-5). Sebagai orang Kristen, kita harus menguduskan segala sesuatu yang kita peroleh dari toko atau orang-orang lain, karena iblis mencari kesempatan untuk mencemarkan kita dengan cara-cara demikian.

Dengan terbukanya mataku untuk dapat melihat ke dalam dunia roh, berarti bahwa aku telah mencapai tingkatan kekuatan magis yang tinggi. Seseorang hanya dapat melihat hal-hal seperti itu bila ia meninggalkan jasmaninya seperti pada waktu ia mati. Akan tetapi aku masih memiliki tubuh jasmaniku, tetapi aku dapat melihat dunia roh dengan jelas. Aku telah mencapai tingkat keterlibatan yang tinggi dengan setan. Aku sekarang siap untuk melakukan perjalanan kembali kepada Lucifer untuk diajar di sekolahnya yang telah direncanakannya. Bersambung ke Part-11

No comments:

Post a Comment