Tuesday, April 30, 2013

Pertobatan Dukun Santet Tingkat Tinggi Daud Tony

Share

Seorang Mantan Dukun pemilik ilmu santen tingkat tinggi; Daud Tony bertobat masuk Kristen dan mengikut Yesus Kristus dan menjadi pelayan pemberita Injil dan sekaligus penulis buku rohani di Indonesia. Kisah pertobatannya secara panjang lebar ditulis dalam bukunya “Dunia Roh”, “Dunia Santet” dan buku-buku yang lain.

Saya tidak bermaksud untuk mempromosikan buku-buku tulisan Daud Tony, tetapi kalau mau membaca lebih lengkap mengenai pengalaman-pengalamannya sebelum bertobat dan sesudah bertobat, anda akan menemukan banyak pengertian dan istilah-istilah dan rahasia dunia kegelapan yang berhasil dibukakan secara terang benderang melalui terang Firman Tuhan yang tertulis dalam Alkitab. Berikut ini adalah kesaksian singkat dari pertobatan Ev. Daud Tony.

Nama saya Daud Tony, di antara lima bersaudara, laki semua, saya adalah anak nomor dua yang memiliki kelahiran Sabtu Pahing. Sabtu Pahing itu adalah weton Jawa, weton paling tinggi dan keramat. Karena itulah saya dipilih oleh kakek dan nenek saya untuk mewarisi ilmu mereka. Kebetulan saya waktu itu sakit juga, kejadiannya karena dianiaya oleh guru SD saya. Sama kakek, saya disembuhkan tapi dengan syarat saya harus jadi muridnya. Menjadi anak angkatnya dia langsung untuk menjadi pewaris ilmu terakhir. Karena kakek nenek buyut saya mengalami susah mati kalau ilmunya belum diturunkan.

Untuk mengalahkan rasa takut saya, saya ditunjukkan ilmunya dia, yaitu ilmu menghilang dan ilmu pindah tempat. Waktu saya lihat itu, saya kagum, “Wah, hebat juga nih. Kalau punya ilmu kaya gini, enak juga nih.” Akhirnya saya tertarik.

Untuk belajar ilmu itu saya harus lewati ujian, saya harus lewat kuburan dulu. Tempat gelap yang tidak ada unsur cahaya. Yang diajar mentalnya dulu, dia (kakek saya) hanya melihat dari jauh. Waktu saya disuruh melakukan itu, walau saya masih umur 9 tahun, saya ngga takut. Jadi waktu saya belajar ilmu itu, lihat setan sudah biasa. Karena temannya setan.

Untuk belajar ilmu itu saya harus melakukan berbagai ritual. Ritualnya itu ada yang tujuh hari tidak makan dan tidak minum, yang susah itu di hari pertama dan kedua. Tapi kalau hari pertama dan kedua sudah jadi, hari ketiga dan selanjutnya itu sudah gampang.

Pertama yang saya belajar itu aji tapak banyu, jadi ini ilmu mengambang di atas air. Tahap dasar ilmu ini adalah menyatu dengan alam, untuk bisa mempelajari ilmu selanjutnya harus bisa mempelajari ilmu yang pertama ini dulu.

Ada saat-saat tertentu saya dibawa keperbukitan, dan kegunung itu sudah pasti. Tujuh hari harus puasa mutih, dan kalau makan tidak boleh pakai tangan.

Tidak hanya dari kakek, saya juga belajar ilmu hitam dari nenek, yaitu membunuh dari jarak jauh. Ada ritual darah, yaitu dengan mengorbankan binatang. Waktu itu saya diberitahu, kalau tidak ingin melukai diri sendiri harus membunuh orang. Tapi saya tidak mau, jadi lebih baik saya melukai diri sendiri. Darah saya curahkan, dan darah itu dipersembahkan juga.

Untuk melengkapi itu dipasang susuk untuk kebal senjata. Waktu itu saya masih ingat, jarum emas sama tembaga.
Nenek saya bilang, “Kamu harus makan.”
“Gimana cara makannya nek?”
“Kamu yakin saja..”

Sejak kecilkan saya punya sugesti, saya yakin guru saya tidak akan mencelakakan saya. Waktu saya makan, tenggorokan saya sampai dada saya terasa sakit sekali. Dan tiba-tiba, jarum itu seperti berjalan mengikuti gerakan jari telunjuk guru saya. Karena ilmu santet saya, banyak orang yang datang minta bantuan saya. Terutama pejabat, untuk mengerjai pejabat yang lain. Tapi saya punya batas, tidak membunuh. Saya hanya membuat orang setengah mati saja, hidup tidak matipun tidak.

Waktu itu saya mempelajari ilmu terakhir, Pemengkang Jagat. Kalau saya pukul orang dalam jarak 50 meter, orang itu langsung mati. Itu ilmu santet tingkat tinggi. Ilmu itu punya pantangan tidak boleh menikah, tidak boleh menyentuh wanita, itulah yang paling berat. Ritualnya pun yang paling berat dari semua yang pernah saya jalani. Untuk mengusai ilmu itu butuh waktu beberapa bulan.

Tujuan saya belajar semua ilmu tersebut waktu itu cuma ingin jadi orang nomor satu saja, saya ingin jadi orang yang tanpa tanding. Tapi ketika guru saya meninggal dunia, saya mulai kehilangan arah. Saya ingin mencoba kesaktian saya, tapi saya tidak mau dengan orang biasa. Jadi mulai saat itu saya mulai pergi ke dukun-dukun untuk bertarung dengan mereka. Waktu itu diberbagai tempat di tanah Jawa ini saya kunjungi dan saya kalahkan dukun-dukun itu. Jika ditanya rasa takut, tentu itu ada. Pertama takut ada orang yang tahu kelemahan saya, yang kedua takut kutukan yang akan datang.

Hingga suatu hari saya dibujuk oleh saudara saya untuk mengikuti KKR. Yang berkotbah di KKR itu adalah Pendeta Gilbert. Dia berkata kalau orang Kristen tidak bisa disantet, tidak bisa dimantra-mantrai dan tidak bisa diguna-gunai. Jadi saya coba, saya santet saat itu juga, tapi tidak mempan. Tiba-tiba Pendeta Gilbert ngomong, “Bagi saudara-saudara yang memiliki jimat-jimat atau dukun sekalipun, maju ke depan. Kami undang untuk ke altar call.”

Saya bingung, altar call itu apa? Tak kira tempat adu ilmu. Ngga tahunya malah di doain. Tujuan saya itu untuk bertarung, bukan untuk di doain. Disitu saya tantang Gilbert bertarung.
“Saya tantang kamu bertarung..!”
”Besok pagi silahkan Anda datang kemari..”

Saya langsung pulang, dan malam hari itu saya susah tidur. Besok paginya saya datang jam delapan pagi, disana pendeta-pendeta sudah nungguin saya. Saya bertarung dengan Pendeta Gilbert bukan jarak jauh, jarak dekat satu meter, muka dengan muka. Seperti mukul langsung, bukan alam roh lagi.

Saya pukul, mental balik ke saya. Benteng pertahanan saya hancur, sampai keluar serbuk tembaga dan emas dari mulut saya. Bahkan waktu itu saya muntah darah, tapi Gilbert hanya bilang, “Halleluya.. Halleluya.. Halleluya..” sama bahasa roh gitu. Saya juga bingung, itu bahasa apa. Setiap saya pukul, mental..

Waktu itu, menjelang jam dua belas siang saya bilang sama dia, “Ini ilmu terakhir saya. Kalau saya kalah, saya berguru sama kamu. Kalau saya menang, kamu mati.”

Gilbert ngomong, “Silahkan.” Saya langsung rapal ilmu Mamengkang Jagat. Sekali pukul, batu berjarak 50 meter hancur. Saya konsentrasi baca mantranya, lalu saya buka mata. Saya lihat dari tubuh Pendeta Gilbert keluar cahaya terang. Disitu saya grogi, mau maju atau tidak. Lalu saya ingat pesan guru saya, “Nanti di usia delapan belas tahun, kamu akan melihat suatu cahaya terang. Inilah yang disebut Nur Cahyo.” Tapi saya ambil keputusan untuk maju, saya pukul tapi cahaya itu membuat saya terpental kira-kira 10 sampai 12 meter. Saya kalah, hilang ingatan selama setahun.

Waktu saya kalah itu, semuanya gelap. Tepat satu tahun, waktu itu tahun 1993 ada cahaya datang dan langsung masuk kepala saya. Saya sembuh seketika itu juga. Ada sebuah damai yang luar biasa di hati saya. Kemudian terdengar suara, “Akulah Alpha dan Omega, yang awal dan yang akhir. Raja yang adil dari timur. Aku adalah Aku, Akulah Yahwe. Lalu tiba-tiba cahaya itu berubah menjadi Yesus Kristus. Saya ngga bisa lihat wajahnya, hanya jubahnya dan suaranya yang berkata, “Akulah Yesus.” Disitulah saya bertobat.

Setelah saya sembuh, kebetulah Pendeta Gilbert ada di Solo, maka saya cari dia. Begitu bertemu, saya cerita tentang bertemu cahaya ini. Dia ceritakan tentang Yesus, dan memberitahu saya untuk sekolah Alkitab. Kemudian saya sekolah Alkitab selama tiga tahun, lulus dan melayani Tuhan sampai sekarang.

Dulu waktu belum bertobat, hidup saya tidak bisa tenang dan tidak pernah damai. Tapi setelah bertobat, hidup saya damai dan tahu tujuan hidup saya untuk apa. Setelah saya bertobat, saya tahu ada panggilan untuk saya melayani sehingga saya bisa menjadi berkat untuk banyak orang. Supaya banyak orang tidak tersesat seperti saya dulu sebelum bertobat.

Sumber : Buku “Dunia Santet”, “Dunia Roh”, “Dunia Alam Gaib”

Thursday, April 25, 2013

Kesaksian Pertobatan Muallaf Nasir Siddiq

Share

Seorang keturunan Abu Bakar Siddiq (Khalifah Islam pertama) menderita penyakit cacar ganas, divonis dokter mati dalam satu hari tetapi Dr. Nasir Siddiq dikunjungi dan disembuhkan dengan ajaib oleh Yeshua Ha Mashiah (Yesus Kristus) dan bertobat menjadi pengikut Yesus Kristus. Bagaimana kesaksiannya, setelah dibangkitkan dari “Kematian di tempat penyimpanan mayat.” berikut hasil wawancaranya dengan Sid Roth dari TV Kristen: “It’s Supernatural”.

Cacar ganas
ROTH  :  Selamat datang di dunia saya di mana itu secara alamiah supranatural. Saya bersama orang yang sangat menarik. Leluhurnya adalah teman terbaik dari Muhammad, dan dia adalah khalifah pertama dari seluruh dunia Islam. Apakah itu benar, Nasir Siddiq?
NASIR  :  Benar, Sid.

ROTH  :  Itu adalah silsilah yang cukup untuk Anda miliki.
NASIR  :  Ya. Itulah mengapa nama tersebut “Siddiq” adalah identik dengan Abu Bakar Siddiq, Khalifah pertama dari bangsa Muslim.

ROTH  :  Jadi ingin tahu, tentunya sebagian besar Muslim akan mengenali nama terakhir Anda?
NASIR  :  Absolutely. Jika saya pergi ke Timur Tengah mereka akan segera mengenali Nasir Siddiq. Dia keluarga dari para Siddiq.

ROTH  :  Dan berbicara tentang keluarga, Nasir datang dari keluarga yang sangat makmur. Tapi dia sendiri tidak begitu buruk. Saat berusia 35, dia adalah seorang jutawan. Dia memiliki semua mobil dan rumah terbaik, semuanya Hollywood berkata akan membuat Anda bahagia. Tapi Anda tahu? Ia mengidap penyakit yang mematikan. Ceritakan tentang itu, Nasir.

NASIR  :  Saya menjadi sangat sakit. Dan itu dimulai dengan blisters (kulit yang bergelembung dan menggandung cairan seperti cacar air) di sisi leher saya, dan pagi hari, telah berkembang menjadi seukuran setengah inci [1 inci= 2,54 cm].

ROTH  :  Ini tidak seharusnya terjadi pada Anda. Tapi tentu saja, Anda bekerja sekitar 18 jam sehari. Sehingga sistim kekebalan tubuhmu terobek turun, minus nol.

NASIR  :  Mereka bergegas membawa saya ke rumah sakit. Saya telah melewati dua kali malam itu. Mereka bergegas membawa saya ke rumah sakit, Rumah Sakit Umum Toronto, di Toronto, Kanada, di bagian gawat darurat. Mereka mendiagnosa itu sebagai kasus yang lebih buruk dari shingles (herpes zoster) yang pernah tercatat dalam sejarah. Saya di dalam kesakitan yang sangat sehingga …

ROTH  :  Tapi tunggu sebentar. Saya pernah punya shingles, dan saya sakit, tapi aku tidak dapat mati oleh karena itu.

NASIR  :  Yang satu ini ada dari atas kepala saya terus turun sepanjang sisi wajahku, telinga ini, leher ini, bahu ini. Mereka mengirim saya ke rumah sakit. Keesokan paginya, telinga ini menyentuh bahu ini. Rasanya seperti balon. Aku tampak seperti penderita kusta, cacat pada sisi ini. Dan sistem kekebalan tubuh saya tidak melawan.

ROTH  :  Sekarang Anda memiliki gambaran itu. Akahkah Anda menunjukkan itu kepada kami?

NASIR  :  Ya, absolutely. Ini adalah apa yang saya telah nampak seperti di kamar rumah sakit. Melepuh – seukuran satu inci, cacar air, suhu 107,6 F (41,6 C), dan kerusakan otak. Dalam kondisi dengan hipertermia, mereka meninggalkan aku mati.

ROTH  :  Nah para dokter benar-benar datang ke rumah sakit, berdiri di atas tempat tidur Anda.

NASIR  :  Ya.

ROTH  :  Mereka pikir kamu koma, Anda sedang tidur.

NASIR  : Ya.

ROTH  :  Apa yang Anda dengar mereka katakan?

NASIR  :  Mereka memeriksa saya dan mereka berkata, “Sistem kekebalan tubuhnya telah berhenti. Ini menyebar ke seluruh tubuhnya kita tidak bisa melakukan apa-apa tentang hipertermia karena otak telah termasak sendiri.” Dan mereka bilang aku mungkin akan mati besok pagi. Bahkan, Anita, mereka membawanya keluar dari ruangan setelah itu dan menjelaskan kepadanya bahwa, jika saya tetap hidup…

ROTH  :  Ini adalah seseorang yang bekerja dengan Anda.

NASIR  :  Ya. Saya akan buta, telingaku tuli, ada kerusakan otak. Sisi wajah (kanan) akan lumpuh. Dan jika saya hidup, saya akan lumpuh, tapi mungkin aku akan mati besok pagi.

ROTH  :  Oke. Anda mendengar laporan mengerikan ini. Anda seorang Islam (Muslim).
NASIR  :  Ya.

ROTH  :  Apa yang seorang Islam pikir ketika ia mendapat hukuman mati seperti itu?

NASIR  :  Allah bukanlah penyembuh. Mohammed bukan penyembuh. Jadi kami tidak berpaling kepada Allah untuk menyembuhkan kami. Kami berasumsi bahwa kami akan mati. Namun saya takut mati, Sid. Aku ketakutan akan kematian.

ROTH  :  Mengapa?

NASIR  :  Saya tidak tahu apa yang di sisi lain, tapi saya takut itu. Dan orang-orang yang kepada siapa saya telah beriman, kepercayaan saya pada para dokter, dan mereka telah menyerah. Apa yang Anda lakukan ketika orang-orang yang Anda tahu percaya Anda telah menyerah dan meninggalkan Anda untuk mati? Dalam ketakutan, saya menjerit. Saya berkata, “Elohim (God/ Allah), jika Engkau nyata, jangan biarkan saya mati.” Itulah yang saya jeritkan. Muhammad tidak datang. Allah (deity orang Islam) tidak datang. Tapi malam itu di kamar itu, muncul sebuah sosok di ujung tempat tidur. Dan orang ini …

ROTH  :  Tunggu sebentar. Apakah Anda pernah melihat sesuatu seperti ini sebelumnya supranatural dalam seluruh hidup Anda?

NASIR  :  Tidak, tidak pernah.

ROTH  :  (Itu adalah) waktu pertama Anda.

NASIR  :  Ya.

ROTH  :  Oke. Sekarang ada sosok ini …

NASIR  :  Ya.

ROTH  :  … dan Anda takut?

NASIR  :  Tidak

ROTH  :  Apa yang terjadi?

NASIR  :  Tidak, tidak sama sekali. Saya tidak takut sama sekali. Di tengah malam itu saya lihat sosok ini di ujung tempat tidur, dan itu adalah sosok dari seseorang dengan cahaya memancar. Saya tidak bisa memberitahu Anda bagaimana bentuk wajahnya. Dari semua yang saya dapat lihat seorang pribadi dengan cahaya. Sekarang saya tahu itu adalah Yeshua (Yesus). Orang-orang ini [para dokter] datang kepada saya dan mereka berkata, “Tapi Anda seorang Islam. Orang Islam tidak mengenal Yeshua.” Oh ya mereka kenal. Jika Anda membaca Kuran, Yeshua [dikenal orang Islam dengan nama Isa] disebut berkali-kali sebagai orang baik, sebagai penyembuh, sebagai nabi. Bahkan kelahirannya disebutkan dan bahwa ia telah menyembuhkan orang-orang.

ROTH  :  Tetapi hal terutama yang saya mengerti tentang Islam, mereka mengatakan bahwa Elohim (God/ Allah) tidak memiliki putra.

NASIR  :  Itu tepat sekali.

ROTH  :  Maksudku, lihat di masjid. Mereka memiliki [keyakinan dan menulis] itu di atas [gedung mesjid] di Yerusalem.

NASIR  :  Itu benar, ia (allah) tidak memiliki putra. Nah pribadi ini yang muncul ini mengatakan dua hal: ” Akulah Elohim (God/ Allah) orang-orang Kristen, dan Akulah Elohim (God/ Allah) Abraham, Ishak, dan Yakub.”

ROTH  :  Tunggu sebentar. Sebagai seorang Islam, tidakkah itu ”Abraham, Ismael, dan Yakub?”

NASIR  :  Ismail seharusnya yang pertama lahir, bukan Ishak. Tapi bukan itu yang Orang ini katakan. Abraham, “Ishak.” Jadi bagi saya, itu berarti sangat banyak. Bahkan lebih mengejutkan adalah bahwa keesokan paginya, dokter-dokter yang sama masuk dan mereka mengatakan, “Kami tidak mengerti apa yang telah terjadi. Ini adalah sebuah keajaiban. Itu telah pergi ke remisi (masa krisis telah berakhir).” Sebagai ganti dari menyebar, mereka mulai berkurang.

ROTH  :  Ketika mereka berkata itu kepada Anda, apa yang Anda pikirkan?

NASIR  :  Saya berkata, Dengar, saya tidak tahu bagaimana bercerita kepada Anda, tetapi ada seseorang …

ROTH  :  Apakah Anda memberitahu mereka? Anda mengatakan kepada mereka!

NASIR  :  Ya,

ROTH  :  Dan mereka akan menempatkan Anda di bangsal jiwa!
NASIR  :  Saya mengatakan kepada mereka, “Telah ada Yeshua di sini dan Dia telah menyembuhkan saya.”

ROTH  :  (Jika) seorang Islam mengatakan itu. Mereka (masyarakat Islam) akan mengusir dia pergi.

NASIR  :  Mereka tidak percaya padaku. Dan itu menjadi sebuah test case di kota Toronto, “Mengapa orang ini hidup?” Nyatanya, mereka mengatakan itu telah mencapai pemulihan begitu besar, Anda bisa pulang sekarang. Dan saya berkata, “Tidak, saya tidak ingin pulang.” Itu adalah (tempat) keamanan saya. Ruangan kecil itu keamanan saya.

ROTH  :  Anda ingin orang itu (Yeshua) datang kembali.

NASIR  :  Ya, absolutely. Mereka merilis saya keesokan harinya. Sekarang masalahnya adalah bahwa meskipun masa krisis telah pergi, kepala saya masih tampak belum berbentuk. Dan ketika saya akan berjalan menyusuri jalan, orang akan menyeberang ke sisi lain. Mereka tidak tahu apa yang salah dengan saya.

ROTH  :  Tapi apa yang Anda lakukan dengan Orang ini yang berkata, “Akulah Elohim Abraham, Ishak, dan Yakub” ? Ishak! Yitzhak!

NASIR  :  Aku tahu. Ini seperti, tunggu sebentar. Ini tidak masuk akal. Apakah ini Yeshua yang muncul di kamarku? Apakah dia seorang nabi sebagaimana orang-orang Islam telah mengajar saya sepanjang hidup saya, atau dia adalah Putra Elohim (God/ Allah) sebagaimana para orang Kristen berpikir?

ROTH  :  Tahan pikiran itu. Mari kita cari tahu bagaimana Elohim menunjukkan secara supranatural kepada Nasir bahwa dia adalah Putra Elohim. Yeshua (Yesus/ Isa) adalah Putra Elohim (Allah). Dia adalah Elohim Abraham, Ishak, dan Yakub. Jangan pergi. Ini menakjubkan.

ROTH  :  (Berbicara ke pemirsa) Halo. Sid Roth di sini dengan Nasir Siddiq dan Nasir adalah seorang muslim. Dia secara harfiah sekarat, kasus terburuk dari shingles (herpes zoster) yang rumah sakit yang pernah temukan. Dan seorang pria masuk secara intuitif. Dia hanya tahu bahwa itu adalah Yeshua, dan dia memancarkan kasih, cahaya yang kesembuhan mulai dalam tubuh Nasir. Para dokter tidak memahaminya. Mereka membebaskannya. Dia tidak sepenuhnya sembuh, tapi dia menuju dari tanpa harapan kepada ada mampu untuk meninggalkan rumah sakit. Tapi ia punya masalah karena orang yang mengunjungi dia, Yeshua, berkata, “Akulah Elohim (God/ Allah) Abraham, Ishak, dan Yakub.” Dan jika ia tahu satu hal, satu hal ia tahu, Elohim (Allah) tidak memiliki anak. Tapi itulah apa yang dia katakan. (Bicara kepada Nasir:) Jadi apa yang Anda lakukan tentang itu?

NASIR  :  Saya punya pertanyaan yang menyala-nyala. Apakah Yeshua benar-benar Putra Elohim? Dan saya tiba di rumah hari itu, hari dimana saya dibebaskan dari rumah sakit. Keesokan paginya, aku bangun pukul 06:00. Aku tidak tahu mengapa aku terbangun pukul enam. Menyalakan televisi. Ada dua laki-laki di situ, berbicara tentang pertanyaan itu. Dan di layar itu tertulis, “Is Jesus the Son of God?” (Apakah Yeshua Putra Elohim?”).

ROTH  :  Wau!.

NASIR  :  Kebetulan? Saya tidak berpikir begitu. Itu adalah pertanyaan yang kuat yang ada di hati saya. Dan mereka berbicara bergantian. Dan mereka berbicara tentang bagaimana Elohim mengutus Putra-Nya untuk mati di kayu salib bagi dosa-dosa kita, karena kasih-Nya terhadap kita.

ROTH  :  Sebagai seorang Islam (Muslim), apa artinya ini bagi Anda? Ini sangat aneh.

NASIR  :  Sebagai seorang Islam, saya diajarkan sepanjang hidup saya untuk tahu bahwa Anda pergi ke Surga; perbuatan baik Anda harus bekerja melebihi perbuatan dosa/ kesalahan Anda. Dan itu hanya melalui perbuatan, satu-satunya pengecualian dari itu adalah dalam Islam disebut Jihad. Jihad adalah ketika Anda mati untuk pembenaran Anda. Anda mati untuk elohim (ilah) Anda. Dan di sini saya mendengar dua orang pria berbicara tentang tidak mati demi Elohim Anda, tetapi Elohimmu (God / Allah) mati untuk Anda. Saya belum pernah mengalami kasih semacam itu dalam hidup saya. Dan saya berkata benarkah demikian? Benarkah demikian bahwa Elohim, BAPA, mengutus Yeshua, Putra-Nya itu, untuk membayar harga dosa-dosa saya, atas segala sesuatu kesalahan yang telah saya lakukan? Ini semua baru bagi saya. Tapi itu menarik. Dan orang-orang ini berbicara bergantian, ya, Yeshua adalah Putra Elohim, dan ya, itu di dokumentasikan bahwa Dia hidup di bumi, dan di dokumentasikan bahwa Dia menyembuhkan, dan ini di dokumentasikan bahwa Ia mati di kayu salib dan membayar harga bagi dosa-dosa seluruh umat manusia.

ROTH  :  Jadi apa yang terjadi dengan penyakit mengerikan yang telah Anda miliki?

NASIR  :  Nah hari itu ketika program TV selesai, saya pergi berlutut. Mereka memimpin saya dalam doa. Saya meminta Yeshua untuk menjadi Adonai (Lord/ Tuhan) dalam hidup saya. Saya menemukan sebuah foto yang menampakkan wajah saya sebelum sakit dan saya mulai berdoa kepada Yeshua ini, “Bisakah Engkau membuat saya terlihat seperti ini lagi?” Saya terlihat 75 tahun. Seluruh wajahku sudah tua. Lima hari kemudian, saya bangun pukul lima pagi. Dokter berkata, “Jangan menggaruk luka-luka itu. Mereka menular.” Tapi saya melihat beberapa luka kering di bantalku. Jadi saya pasti telah menggaruk mereka di tengah malam. Saya bangkit dari tempat tidur, berdiri di bawah shower, Sid, selama satu setengah jam. Setiap luka dari atas kepalaku, wajahku, telingaku, leherku, bahuku gugur, dan meninggalkan kulit merah seperti daging mentah. Dan dokter mengatakan saya akan memiliki bercak putih. Tapi seperti yang Anda lihat, tidak ada bercak. (Nasir menunjukkan mukanya).

ROTH  :  Tidak. Jadi apakah ada keraguan dalam pikiran Anda bahwa Elohim adalah Elohim Abraham, Ishak, dan Yakub, dan bahwa Yeshua adalah Putra-Nya? Ada keraguan?

NASIR  :  Tidak diragukan sama sekali!

ROTH  :  Saya berkata kepadamu …

NASIR  :  Saya adalah saksi hidup!

              [Anita isteri Nasir jatuh sakit, metode penyembuhan, pewahyuan penyaliban Yeshua tentang penyakit]

ROTH  :  Saya yakin itu. (Berpaling kepada penonton.) Jadi akhir cerita Nasir. Dia menikahi rekannya, Anita. Mereka pergi menikah. Mereka punya banyak uang. Dan kemudian ada penurunan dalam perekonomian. Mereka menghadapi krisis ekonomi. Mereka kehabisan uang. Dan kemudian istrinya mengidap penyakit yang mematikan. Dan Nasir berpikir isterinya akan mati. Namun, Nasir telah membaca Alkitab sepanjang waktu ini dan ia memiliki berbagai macam kaset tentang penyembuhan, dan ia memutar kaset-kaset tersebut selama 7 hari 24 jam / non-stop) untuk Anita. Apa yang terjadi padanya, sebentar?

NASIR  :  Dia jatuh di luar sebuah mall, dia kejang katatonik 6 kali sehari. Mereka membawanya ke Rumah Sakit St. Michael, menempatkan 28 jarum di kepalanya, dinyatakan sebagai multiple sclerosis, dinyatakan bahwa dia akan cacat, memberi saya kateter dan kursi roda, RS berkata, “Anda bawa dia pulang. Tidak ada yang bisa kita lakukan. Tidak ada pengobatan. Dia akan kehilangan sisa organ-organ tubuhnya.” Saya tahu satu ayat Alkitab dengan sangat baik: “Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus.” [Roma 10:17] Ketika dunia telah menyerah, lebih baik Anda datang kepada Yeshua. Jadi saya dapatkan kaset sebanyak yang saya bisa tentang ayat-ayat penyembuhan, ayat-ayat Alkitab yang mengajarkan tentang penyembuhan, dan saya putarkan semua itu 24 jam sehari di samping tempat tidurnya. Sebelum saya melakukan itu, saya mengambil semua teman saya, semua kerabat saya, semua tetangga saya yang tidak percaya seperti yang saya percayai, ‘menendang’ mereka keluar dari rumah.

ROTH  :  Sungguh kah?

NASIR  :  Dia tidak membutuhkan simpati. Dia tidak membutuhkan cokelat. Dia tidak membutuhkan bunga-bunga. Dia membutuhkan Firman Allah, selama dua tahun berturut-turut.

ROTH  :  Dan Anda mendapatkan itu, juga. Ini akan masuk ke Anda.
NASIR  :  Ya, kami berdua mendengarkan Firman. Firman masuk kedalam karena iman tidak datang dengan cara lain, tapi melalui pendengaran. Jadi dia mendengar Firman, mendengar Firman, mendengar Firman, membangun imannya. Tunggu sebentar, 2000 tahun yang lalu, Yeshua membawa setiap sickness dan setiap disease, termasuk multiple sclerosis. Dan jika Dia (Yeshua) telah membawanya, mengapa dia (Anita) membawa sekarang? Dia (Anita -termasuk Anda dan saya) harus mendapatkan pewahyuan tersebut, dan ketika Firman meledak di dalam dirinya, sekarang kita mulai melihat dia menjadi lebih baik dan lebih baik.

ROTH  :  Apakah itu telah meledak di dalam kamu, juga?

NASIR  :  Absolutely.

ROTH  :  Anda tahu pasti dia akan sembuh?

NASIR  :  Saya tahu pasti bahwa jika sesuatu bisa menyembuhkan dia, itu pastilah ada dari Firman Elohim.

ROTH  :  Oke. Jadi dia akan sembuh dan Nasir datang kembali, dan semuanya melakukan indah lagi, dan penyakit mencoba untuk kembali. Jangan pergi. Apa yang terjadi ketika penyakit yang akan membunuhmu, Anda sembuh dan senang, dan Anda bersukacita, dan semua orang senang, dan semuanya datang kembali; semuanya indah dan kemudian penyakit. Apa nama penyakit tersebut?

NASIR  :  Multiple sclerosis (MS) untuk Anita dan shingles (herpes zoster) bagi saya.

ROTH  :  Mereka berdua kembali? Pada Anda? (Kepada pendengar:) Mari kita cari tahu. Jangan pergi. Kami akan segera kembali, juga.

Intermezzo.
[Suami isteri kembali diserang, tips memelihara kesembuhan, saudara Nasir mati melihat Neraka]

ROTH  :  (Kepada penonton:) Halo. Sid Roth di sini dengan Nasir Siddiq dan apa yang terjadi jika saudara Anda, yang merupakan Islam fanatik yang berasal dari keluarga Islam yang sangat tinggi, nama belakang yang sama, Siddiq(i), kebanyakan Muslim yang akrab dengan itu. Khalifah pertama dari seluruh Islam punya nama belakang tersebut, dan itu adalah salah satu nenek moyangnya. Apa yang terjadi ketika Anda telah sembuh dari MS, Anda disembuhkan dari shingles yang mengancam jiwa, dan keduanya kembali? MS kepada istrinya, shingles untuk Nasir. Apa yang Anda lakukan? Apakah Anda berkata, saya kira itu tidak bekerja? Aku tidak tahu. (kepada Nasir:) Apa yang Anda lakukan?

NASIR  :  Itu akan menjadi reaksi yang normal. Perbedaannya adalah bahwa dengan Anita, ia mendengarkan Firman selama dua tahun berturut-turut, dan saya mendengarkan bersama dia Firman itu selama dua tahun berturut-turut. Dan ketika Anda memiliki banyak Firman Anda, Anda menyadari bahwa Yeshua telah membawa setiap sickness dan setiap deaseas. Jadi ketika perasaan kesemutan mulai datang kembali pada saya dengan shingles, aku segera menyadari, tunggu sebentar, ini shingles kembali atau ini perasaan kesemutan? Dan respon itu ternyata adalah perasaan kesemutan. Ini adalah gejala; hal yang sama dengan istri saya.

ROTH  :  (Kepada penonton:) Sekarang saya ingin Anda untuk mendapatkan ini sangat, sangat jelas. Ada perbedaan antara gejala dan penyakit, dan jika Anda tidak memahami hal ini, iblis bisa mengambil keuntungan dari Anda. (Kepada Nasir:) Jadi jelaskan hal ini,

NASIR  :  Baik, dengan dia (Anita), hal yang sama terjadi. Gejala-gejala MS mencoba untuk kembali. Para dokter mengatakan kepada saya bahwa shingles akan ada di tubuh saya selama sisa hidup saya. Sedikit stres dan itu akan meletus lagi. Yah aku sudah stres 10 kali lebih dan itu tidak pernah bisa meletus karena saya sudah bisa mengatasi gejala-gejala-nya. Sama dengan MS, oh ya, dia baik-baik saja sekarang, tapi MS akan berada di tubuhnya selama sisa hidupnya. Tidaklah demikian. Gejala-gejala telah kembali. Tapi kita telah mampu mengindentifikasi perbedaan antara gejala dan penyakit itu. Umumnya orang Kristen, apa yang terjadi adalah bahwa gejala datang kembali dan segera responnya adalah, “Yah saya tidak sembuh, atau saya telah sembuh dan saya kehilangan itu.”

ROTH  :  Sekarang saya ingat beberapa tahun yang lalu, seorang muda Yahudi yang beriman datang kepada saya dan dia tidak membutuhkan kacamatanya lagi. Dia berdoa dan matanya normal. Hari berikutnya, ia membutuhkan kacamatanya. Dia berkata, “Roth, apa yang terjadi?” Dan aku berkata, “Saya tidak tahu.” Hari ini, aku tahu. Tetapi pada waktu itu saya katakan, saya tidak tahu. Jadi apa yang Anda lakukan ketika gejala itu kembali kepada Anda?

NASIR  :  Pertama, kita harus mengidentifikasi itu adalah gejala. Kedua, kita harus menghadapinya dengan nama Yeshua, dan otoritas yang telah diberikan kepada kita oleh Adonai (Tuhan), Yeshua Ha Mashiah. Menggunakan Nama dan menggunakan wewenang, kita mulai menghardik gejala tersebut, dan tidak membuka mulut kita dan mengakui penyakit tersebut. Sebab pada saat Anda membuka mulut Anda dan mengakui penyakit tersebut, Anda membuka pintu untuk penyakit itu datang kembali. Dan kita katakan, tidak, kita tidak akan kesana. Ini adalah gejala dan kita akan menghadapi itu sebagai gejala. Kadang-kadang orang mendapatkan sakit kepala dan mereka berpikir, penyakit saya adalah sakit kepala. Biasanya, tidak. Sakit kepala adalah akibat dari sesuatu yang lain yang sedang terjadi, dan mereka tidak pernah berurusan dengan akarnya. Yah kami sudah berurusan dengan akarnya, yang adalah penyakit. Kami tidak akan berurusan dengan itu lagi. Yesus telah membawa yang satu tersebut. Sekarang kami berurusan dengan gejala. Dan setiap kali gejala datang, kami mampu mengambil pikiran itu dan menawannya pada ketaatan kepada Kristus [2 Kor 10:5], nomor satu. Nomor dua, kita dapat menggunakan otoritas orang percaya yang Yeshus telah beri kepada kita dan (melalui) nama yang di atas segala nama (yakni Yeshua, Yahshua, Yesus), mengusir setiap gejala. [Kis 4:12; Fil 2:9-10; Wah 19:16]

ROTH  :  Anda tahu itu adalah begitu indah. Saya berharap semua orang mengerti ini. Tapi apa yang terjadi ketika saudara Anda, yang Anda kasihi, yang adalah orang Islam, mati dan berada di kamar mayat, di negara lain? Apa yang terjadi padamu, Nasir?

NASIR  :  Saudaraku, ia meninggal di Westminster Hospital di London, Inggris. Mereka mengambil mayatnya ke kamar mayat. Saya mendapat panggilan telepon. Saya dan istri saya, kami mulai berdoa, karena kita tahu ke mana dia pergi. Kita tahu persis ke mana dia pergi. Dan kami mulai berdoa, berdoa, berdoa. Dan setelah beberapa jam doa, saya mendapat telepon bahwa ia kembali hidup di kamar mayat.

ROTH  :  Aku ingin tahu apa yang mereka pikir. Dapatkah kamu membayangkan adegan itu? Maksudku, aku dapat membayangkannya.

NASIR  :  Dan mereka membawanya kembali ke unit perawatan intensif. Dan saya terbang ke Inggris, berdoa dan menumpangkan tangan atasnya. Dan dia keluar dari komanya, memberikan hidupnya kepada Yeshua, dan menggambarkan apa yang dia telah lihat. Surga adalah nyata, tetapi Sid, neraka itu nyata juga.

ROTH  :  Apa yang dia lihat?

NASIR  :  Dia melihat kebawah kepada dirinya sendiri dan ia melihat para dokter mencoba untuk menghidupkan kembali jantungnya, karena jantungnya telah berhenti berdetak. Lalu ia melihat mereka menyerah dan menutupi dia dengan selimut. Dia melihat mereka menatap ke bawah. Mereka mengambil mayatnya ke lift turun ke basement, ke kamar mayat. Lalu ia menemukan dirinya jatuh di tempat yang sangat gelap. Dan ada makhluk di sana, makhluk-mahluk jelek. Dia sulit untuk menggambarkan karena ia takut dengan mereka. Kemudian ia jatuh ke lubang yang gelap, ia melihat ke atas dan ia melihat salib. Ini adalah apa yang dia menjelaskan kepada saya. Aku berkata, “Kamu melihat Yeshua di kayu salib.” Dia berkata, “Tidak, tidak. Saya melihat diriku sendiri pada kayu salib tersebut.” Saya mengatakan, ”apa?” Dia berkata, “Itu adalah hal paling mengerikan yang pernah kulihat dalam hidupku saya tidak pernah ingin melihat itu lagi.” Saya berkata, “Kamu layak untuk berada di salib karena upah dosa adalah kematian kecuali jika kamu menerima bahwa Yeshua pergi ke salib untuk dosa-dosa kamu.” Dan ia memberikan hidupnya untuk Mashiah (Kristus).

ROTH  :  Apa yang dia pikirkan ketika dia melihat makhluk-makhluk di lubang ini?

NASIR  :  Dia membatu. Dia benar-benar membatu, ketakutan. Dia penuh rasa takut. Dia bahkan tidak mau membicarakannya, Sid. Ketika ia berbicara tentang hal itu, matanya menjadi besar dan rasanya seperti, “Saya tidak ingin berbicara tentang hal itu aku tidak ingin untuk berpikir tentang hal ini.” Neraka adalah nyata.

ROTH  :  Saya menyukai kesegaran Anda miliki ketika Anda mengajarkan tentang penyembuhan. Jawablah pertanyaan ini. Saya berdoa bagi banyak orang. Saya meletakkan tangan saya pada mereka. Saya merasakan kehadiran Elohim keluar dari saya ke mereka, dan saya berkata kalian telah disembuhkan. Dan beberapa minggu kemudian, mereka datang kembali dan mereka berkata, “’Saya tidak sembuh.” Apa yang terjadi? Kesembuhan itu telah masuk ke mereka. Aku tahu itu telah masuk ke mereka!

NASIR  :  Ada beberapa penyebab yang bisa menghentikan kesembuhan tersebut. Pertama, urapan pada Anda dan Anda masih dapat tetap sakit jika Anda tidak percaya bahwa urapan ada pada Anda. Banyak kali kami berdoa bagi orang-orang maju kedepan untuk penyembuhan dan mereka tidak jatuh. Kemudian mereka mengatakan, ”yah saya tidak jatuh, jadi saya tidak mendapatkan itu, atau saya tidak merasa, maka saya tidak mendapatkannya.” Tidak ada catatan bahwa siapa pun merasakan apa-apa. Bahkan wanita dengan masalah pendarahan hanya merasakan darah mengering. Ia tidak mengatakan ia merasakan urapan. Yeshua merasakan urapan mengalir keluar (dari diri-Nya), tetapi tidak dikatakan bahwa wanita itu merasakan urapan. Jadi mereka tidak merasakan sesuatu? Atau inilah yang paling umum. Mereka datang dengan penyakit dan itu masih pada mereka ketika mereka pergi. Dan mereka berkata, “Aku tidak mendapatkan.” Tidak, tidak. Beberapa orang disembuhkan seketika dalam Alkitab. Tetapi beberapa orang disembuhkan saat mereka berjalan. Beberapa orang yang sembuh dalam waktu satu jam. Jadi ada penyembuhan progresif dan ada penyembuhan instan. Kasus saya adalah instan. Istri saya memerlukan dua tahun. Tidak peduli apakah itu cepat atau progresif. Dia (Anita) disembuhkan. Jadi Anda dapat memiliki urapan penyembuhan di dalam Anda, yang adalah apa yang Anda lakukan ketika Anda meletakkan tangan pada mereka, dan mereka tidak mengakui bahwa urapan itu di dalam mereka dan mereka sedang disembuhkan.

ROTH  :  (Kepada penonton:) Anda tahu, Nasir telah mengatakan sesuatu yang sangat penting. Tidak peduli apakah Anda merasa itu atau tidak. Saudaranya telah melihat neraka. Dia melihat lubang ini, monster-monster mengerikan, dan ia membuat Yeshua sebagai Juruselamatnya. Jika orang Islam ini dengan latar belakang yang sangat kuat telah dapat percaya kepada Yeshua, Anda tentunya bisa melakukannya itu sekarang ini juga. Jika Anda percaya bahwa Yeshua mati untuk dosa-dosa Anda, setiap hal buruk yang pernah Anda lakukan, Dia telah meninggal untuk semua itu. Dan katakan kepada Dia bahwa Anda minta maaf untuk dosa-dosa yang telah Anda lakukan. Itu telah dicuci-Nya dan mintalah Yeshua untuk datang dan tinggal dalam diri Anda, dan ada sebagai Adonai / Tuhan dari kehidupan Anda. Jika Anda akan melakukan itu sekarang, Anda akan tahu bahwa Anda akan pergi ke Surga. Tidak mudah-mudahan, tidak saya berpikir demikian. Anda akan tahu. Mengetahui jauh lebih baik daripada di mana Anda berada sekarang.

Sekedar Catatan :
Abu Bakr Siddiq adalah penerus resmi kepemimpinan umat Islam setelah kematian nabi Muhammad, ia disebut sebagai kalip I (632-634). Abu Bakar, melalui anjuran Umar (kalip II, 634-644), memerintahkan Zayd ibn Thabit untuk mengumpulkan perkataan nabi Muhammad yang tertulis maupun dalam ingatan para pengikutnya untuk disusun menjadi sebuah kitab dikenal sebagai Kuran. Versi sejarah lainnya berkata kalip III Uthman (644-656) lah yang menyuruh Zayd ibn Thabit bertugas untuk proyek tersebut. The Origins of the Qur’an. Kalip (bahasa Arab) artinya penerus atau successor.