Saya dilahirkan dalam lingkungan muslim, ayah saya berasal
dari suku bugis Sulawesi Selatan dan ibu saya berasal dari Tapanuli selatan,
nama orang Tua saya yaitu H. Andi Thahir & H. Ramlah sari Harahap. kedua
orang tua saya juga dibentuk dalam ajaran Islam, sehingga dalam kehidupan
keluarga kami sangat keras dalam doktrin Islam, sehingga Sewaktu saya memasuki
sekolah menengah pertama, saya masuk pada sekolah bernuansa Islam atau yang
disebut Tsanawiyah yang berada di Jakarta ( Tsanawiyah ‘Ar-Rasyidiyyah ), lalu
pada tahun 1992 saya melanjutkan sekolah saya disalahsatu universitas yang ada
di Sumatra – Utara yaitu Universitas Islam Sumatra Utara, lalu pada tahun 1996
saya kembali ke Jakarta.
Pada tahun 1997 saya bekerja di Maluku Utara disalah satu
Perusahaan Sinar Mas Group ( GLOBAL AGRONUSA INDONESIA ) yang berada di daerah
Galela, dan didaerah ini awal pertobatan saya mengenal Yesus Kristus sebagai
Tuhan dan juru slamat yaitu tepatnya pada bulan juli 1999.
Awal pertobatan saya yang membuat saya berpaling dari ajaran
Islam adalah perihal kewajiban untuk membunuh setiap orang yang berada diluar
ajaran Islam, inilah yang membuat saya mulai berfikir apakah agama yang saya anut
sejak kecil ini benar-benar agama yang benar atau ajaran penjahat yang hanya
berkedok agama.
salah satu ayat di dalam Al’Qur’an yaitu dalam Surat 43
Al-zukruf ayat 51 mengatakan “wa innahu lailmu lisaati fala tamtaruna biha
wattabiuna hatza sirotolmustaqim” artinya “Sesungguhnya Isa itu memberi
pengetahuan tentang hari kiamat, maka ikutlah Dia jalan yang lurus”, dengan
saya membaca ayat ini akhirnya sayapun menerima Kristus sebagai Tuhan dan juru
selamat hidup saya karena menurut saya hanya Tuhanlah yang mengatahui hari Kiamat.
Ayat Alqur’an yang mendukung iman saya untuk mempercayai Isa
Almasih antara lain perihal kebangkitan Isa yang dikatakan di dalam surat 19
Maryam yang mengatakan demikian ”wassalamu alaiya, wa yauma wulidtu, wa yauma
amutu, wa yauma ubasuhayan ” artinya: ” Salam sejahtra dilimpahkan kepada-Ku
(Isa), pada hari Aku (Isa) dilahirkan, dan pada hari Aku (Isa) dibangkitkan”. Ayat
ini dengan jelas membuktikan bahwa Isa berkuasa untuk mematikan dan
membangkitkan, walaupun banyak dari pemuka agama Islam yang memanipulasi
tentang kebangkitan Isa Almasih dengan berkata bahwa Isa tidak mati tapi
diangkat ke Surga, tapi jika kita melihat dari surat tersebut diatas dengan
jelas mengatakan dalam terjemahan bahasa Arab yang ditulis sebagai Wa yauma
amutu yang artinya mati dan Wa yauma Ubasuhayan yang dibangkitkan kembali.
Biarlah Tuhan Yesus mengampuni para manipulatif tersebut
yang coba melencengkan ayat ini dan masih banyak ayat lain di dalam Al-Qur’an
dan hadist yang mendukung ketuhanan Isa. Lalu pada tahun yang sama pada tanggal
26 Desember 1999 terjadilah kerusuhan antara Islam dengan Kristen, tetapi
karena mukzizat Tuhan Yesus Kristus, saya pun dapat melarikan diri kekota
Manado Sulawesi Utara, lalu saya memutuskan untuk dibaptis di sana yaitu di
daerah Minahasa Silian II oleh Pdt. Rumokoy yang juga merupakan gembala sidang
GPdI ‘SILIAN II’, dan selebihnya selama saya berada di Manado saya bekerja
disalah satu perusahan Expedisi sampai pada tahun 2001.
Pada pertengahan tahun 2001 saya kembali kejakarta untuk
pulang kerumah saya, tetapi karena keberadaan saya yang sudah menjadi orang
Kristen, keluarga saya pun mulai mempersoalkan hal ini yang pada akhirnya saya
menghindar lalu menetap dirumah seorang pendeta GPdI ‘FILADELFIA’ yang berada
di Jakarta Pusat yaitu rumah Pdt, Yony Pangkey, dirumah pendeta inilah saya
mulai mengenal pelayanan dan selama satu tahun saya dibentuk kerohanian saya
oleh pendeta tersebut.
Selanjutnya pada tahun 2003 awal saya kembali kerumah saya
dan menetap disana walaupun diantara kami sekeluarga sudah saling tidak lagi
bagus dalam hubungan kekeluargaan tapi saya tetap bertahan dalam lingkungan ini
karena tujuan saya agar mereka juga mau menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan
dan juruslamat mereka. Selama saya menetap dalam lingkungan keluarga saya, saya
masih tetap sebagai pengerja di GPdI ‘FILADELFIA’ yang digembalakan oleh Pdt.
Yony Pangkey sampai pada tahun 2004.
Pada pertengahan tahun 2003 saya masuk sekolah Alkitab untuk
mengambil kesarjanaan Teologi (S.Th) di ITKR (Institut Teologi &
Kepemimpinan Rem JL. Pelepah kuning. Kelapa Gading. Jakarta – Utara) sampai
saat ini, jika Tuhan menghendaki pada Tahun 2007 ini saya akan diwisuda sebagai
Sarjana Teologi, karena saat ini saya sedang menyusun skripsi, saya sangat
yakin jika Tuhan Yesus telah menolong saya sewaktu di Maluku Utara dari pasca
kerusuhan Sara, saya juga yakin bahwa Tuhan Yesus akan menolong saya untuk
penyusunan skripsi ini baik dana ataupun yang lainnya, karena selama saya
kuliah di ITKR 4 tahun yang lalu saya tidak dapat dukungan dari sponsor tapi
Tuhan tetap membiayai saya sehingga saat ini saya hampir selesai dalam kuliah.
Pada tahun 2004 saya menikah dengan wanita suku batak nama
istri saya yaitu Tiolida Sihotang yang juga merupakan pelayan Tuhan di GBI
‘Mawar Saron’ penggembalaan Pdt. DR. Jacob Nahuway, dan kami diberkati di GPdI
‘FILADELFIA’ . selama saya menikah, saya dan istri merintis pelayanan untuk
membangun sebuah gereja dan jemaat yang sudah ada di dalam penggembalaan saya
sampai pada saat ini berjumlah 20 orang. Gereja yang saya gembalakan masih
dalam naungan GPdI “FILADELFIA JAKARTA – PUSAT’, walaupun dalam sarana ibadah
yang kami adakan tiap minggu masih banyak kekurangan dan masih didalam suasana
rumah serta hanya mempergunakan gitar saja, tapi saya percaya Tuhan Yesus
Kristus pasti menolong gereja – Nya, sehingga Tuhan dapat merenovasi rumah saya
tersebut menjadi bentuk gereja yang lazim pada umumnya.
Demikianlah kesaksian hidup dari saya, semoga kesaksian ini
dapat menjadi berkat untuk para pembaca. Tuhan Yesus Kristus memberkati.
Sumber : Sahabat Surgawi