KESAKSIAN KEEMPAT
Tuhan memberkatimu saudara-saudariku. Ketika Tuhan membawa tangan saya,
saya bisa melihat bahwa saya sedang berdiri di atas sebuah batu, dan di
belakang kami, saya melihat seorang malaikat. Kami mulai turun ke bawah melalui
sebuah lorong dengan kecepatan yang sangat tinggi. Secara cepat, saya melihat
bahwa malaikat tersebut sudah tidak ada, dan saya merasa sangat takut. Saya bertanya
kepada Tuhan, “Tuhan, dimanakah malaikat tersebut? Kenapa dia tidak ada
di sini lagi?” Tuhan berkata,”Dia tidak bisa pergi kemana kita akan pergi.”
Kami melanjutkan turun ke bawah dan kemudian tiba-tiba berhenti seperti
elevator. Saya melihat beberapa terowongan dan kami masuk ke dalam satu terowongan
tersebut seperti yang diceritakan oleh Sandra. Kami kemudian melihat tembok. Di
tembok itu banyak orang diikat di kepala mereka dan dengan rantai besi di
pergelangan tangan mereka. Tembok di mana orang-orang tersebut diikat itu
sangat panjang dan kelihatannya tidak ada akhirnya.
Berjuta-juta orang diikat
di sana. Mereka mempunyai cacing-cacing di sekujur tubuh mereka. Saya melihat jauh
dan masih melihat dinding yang sama, mirip dengan yang lainnya. Saya berkata
kepada Tuhan, “Tuhan! Banyak sekali orang-orang di tempat ini!” Secara
cepat, sebuah ayat melintas di pikiran saya; ayat tersebut yang saya tidak
pernah tahu sebelumnya. Tuhan berkata kepada saya,” Dunia orang mati dan
kebinasaan tak akan puas.” (Amsal 27:20)
Kami meninggalkan daerah tersebut dan dengan segera tiba di suatu tempat
yang bernama, “Lembah tempat kawah-kawah mendidih” Di kawah-kawah ini
penuh dengan lumpur yang mendidih dan kami mendekati salah satu dari mereka.
Orang pertama yang kami lihat adalah seorang wanita. Tubuhnya terapung dan
tenggelam dengan lumpur yang mendidih, tetapi ketika Tuhan melihat dia, wanita
tersebut berhenti bergerak dan tetap diam di lumpur dari pinggang ke bawah.
Tuhan bertanya kepada wanita tersebut, “Wanita, siapakah namamu?”
Wanita tersebut menjawab,”Nama saya Rubiela.”
Rambut wanita tersebut penuh dengan lumpur mendidih dan dagingnya
menggantung dari tulang-tulangnya, dimana tulang-tulangnya terbakar hangus oleh
api. Cacing-cacing masuk melalui kedua lubang matanya dan keluar dari mulut,
dan masuk lagi melalui hidung dan keluar dari kedua kupingnya. Ketika
cacing-cacing tersebut tidak bisa masuk, mereka membuat lubang untuk masuk ke
bagian tubuh yang lain dimana menyebabkan kesakitan yang tidak bisa dilukiskan.
Dia berteriak,”Tuhan tolong! Bawa saya keluar dari tempat ini.
Kasihanilah saya! Saya tidak bisa terus menerus seperti ini! Tolong hentikan
hal ini Tuhan! Saya tidak bisa tahan lagi! Kasihanilah saya!” Tuhan bertanya
kepada Rubiela kenapa dia ada di sini. Dia berkata bahwa dia ada di neraka
karena dosa kesombongan oleh karena kecantikan, dimana sama persis dengan
kata-kata yang tertulis di lempengan logam di dada wanita tersebut. Di tangan
wanita tersebut, dia memegang sebuah botol yang keliatannya biasa-biasa saja,
tetapi menurut dia, botol itu kelihatannya sangat mahal. Rubiela mengambil botol
tersebut, dimana penuh dengan asam dan menyemprotkan ke seluruh tubuhnya. Hal
ini menyebabkan semua dagingnya menjadi meleleh dan menyebabkan kesakitan yang
luar biasa.
Dia berteriak kepada Tuhan, “Tuhan tolong, kasihanilah saya! Saya tidak bisa
disini lebih lama lagi! Hanya satu detik saja Tuhan.” Saya tidak berkata
bahwa itu adalah dosa untuk menggunakan botol parfum, tetapi Tuhan berkata
bahwa wanita tersebut ada disini karena oleh parfumnya, seperti Firman Tuhan
berkata dalam Ulangan 5:7 “Jangan ada padamu tuhan lain di hadapanKu.”.
Dia ada di sana oleh karena kecantikan, minyak wangi dan kecantikan yang
menjadi tempat paling utama di hidupnya. Bagaimanapun juga, Tuhan Yesus adalah
Raja segala raja, dan Tuhan segala tuhan! Dia yang harus menjadi terutama di
hidup anda; dan inilah kenapa dia ada disini. Dengan kesedihan, Tuhan melihat
dia dan berkata,”Rubiela, sekarang sudah telat bagimu, cacing-cacing akan
menjadi ranjang dan juga menutupi kamu.” Ketika Tuhan berkata demikian,
api menutupi dia sepenuhnya. Ketika tubuhnya di bakar di dalam tempat mendidih
tersebut, dia kesakitan dengan luar biasa.
Ketika kami menjauhi tempat itu dan tiba di suatu tempat dengan pintu-pintu
raksasa. Sewaktu kami mendekati mereka, mereka terbuka untuk kami. Di sisi yang
lain, kami melihat suatu gua raksasa. Ketika saya melihat ke atas, saya melihat
banyak lampu-lampu bewarna-warni dan bergerak seperti uap. Kemudian kami
mendengar musik: salsa, ballenato, rock, dan bermacam-macam musik yang
orang-orang dengar biasanya di radio. Tuhan membuat gerakan dengan tanganNya
dan kami melihat berjuta-juta orang tergantung dengan rantai di kedua
tangannya. Mereka melompat-lompat dengan keras di atas api.
Tuhan melihat kami dan berkata: “Lihatlah, ini adalah upah untuk para
penari.” Mereka harus melompat dengan gigih ke atas dan ke bawah sesuai
dengan irama musik. Ketika musik salsa diputar, mereka harus melompat sesuai
dengan irama tersebut, ketika musik lain diputar, mereka harus melompat sesuai
dengan irama musik lain tersebut. Mereka tidak bisa berhenti melompat. Lebih
parah lagi, sepatu mereka mempunyai duri sepanjang 15cm di bawahnya. Ketika
melompat, duri itu akan menusuk kaki mereka dan mereka tidak punya waktu untuk
beristirahat. Ketika seseorang mulai berhenti, setan-setan mulai datang dan
memukul dengan tombak, mengutuk mereka, dan berkata,”Sembah dia! Inilah
kerajaanmu sekarang, sembah setan! Sembah dia! Kamu tidak bisa berhenti menyembah
dia! Sembah dia! Kamu harus menyembah dia! Kamu harus melompat! Kamu harus
menari! Kamu tidak bisa berhenti satu detikpun.”
Sangat mengerikan ketika orang-orang Kristen yang mengetahui Tuhan,
tetapi mereka meninggal di klub malam. Mungkin anda bertanya,”Di mana di Alkitab
yang mengatakan bahwa menari itu salah?” Di dalam Yakobus 4:4, Firman Tuhan
berkata, “Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa
persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Tuhan? Jadi barangsiapa
hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Tuhan.”
Ingatlah bahwa dunia akan binasa, semuanya akan hancur, tetapi orang yang
melakukan kehendak Tuhan akan tetap selamanya. Juga di dalam 1 Yohanes 2:15-17, “Janganlah kamu
mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia,
maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di
dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup,
bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap
dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Tuhan tetap hidup
selama-lamanya.” Ingatlah, bahwa dunia dengan segala isinya akan binasa,
tetapi setiap orang yang melakukan kehendak Tuhan Yesus akan hidup
selama-lamanya.
Saudara dan Saudariku, ketika kami meninggalkan tempat ini, kami melihat
sesuatu seperti jembatan-jembatan yang memisahkan beberapa tempat-tempat
penyiksaan. Kami melihat sebuah roh berjalan di atas jembatan. Roh itu keliatan
seperti boneka yang kami lihat di bumi; nama boneka itu adalah Treasure Trolls.
Roh itu mempunyai warna rambut yang bewarna-warni dan dengan muka seperti orang
tua tetapi dengan badan seperti anak kecil; roh ini tidak mempunyai organ
seksual. Matanya penuh dengan kebencian. Tuhan menjelaskan bahwa roh ini
adalah roh kebinasaan. Roh ini mempunyai tombak di kedua tangannya dan berjalan
dengan penuh kesombongan seperti ratu atau seperti peragawan/peragawati.
Ketika roh itu berjalan, dia menusukkan orang-orang di bawah dengan
tombaknya. Dia mengutuk mereka dengan berkata, “Ingatkah pada hari kamu berada
di luar gereja dan kamu tidak mau masuk ke dalam? Ingatkah hari di mana mereka
mengabarkan Injil ke kamu dan kamu tidak mau dengar? Ingatkah hari di mana
mereka memberikan traktat Injil dan kamu membuangnya?” Orang-orang yang disiksa
tersebut berusaha menutupi kuping mereka. Mereka berteriak
balik ke setan itu “Diam! Diam! Jangan kasih tahu saya lagi! Saya tidak mau
tahu lagi, Diam!” Bagaimanapun, roh jahat tersebut menikmati dirinya
sewaktu melakukan hal itu karena itu menyebabkan kesakitan ke dalam jiwa
orang-orang yang tersiksa.
Kami melanjutkan perjalanan dengan Tuhan. Ketika melihat begitu banyaknya
orang-orang yang tersiksa, kamu mengamati seorang laki-laki yang berteriak
lebih keras daripada orang-orang yang juga sedang dibakar disana. Laki-laki
tersebut berkata,”Bapa, Bapa, kasihanilah aku!” Pertama-tama Tuhan tidak
mau melihat laki-laki ini, tetapi ketika dia mendengar kata “Bapa” Dia
terhentak dan memutar balik. Yesus melihat dia dan berkata,”Bapa? Kamu memanggil Aku Bapa?
Tidak, Aku bukan Bapamu dan kamu juga bukan anakKu. Kalau kamu anakKu, kamu
akan bersama denganKu di Kerajaan Surga. Kamu adalah anak dari si jahat.”
Kemudian api kembali naik ke atas dan menutupi sekujur tubuhnya.
Tuhan menjelaskan kepada kami tentang latar belakang laki-laki ini. Laki-laki ini
memanggil Yesus sebagai Bapa karena selama di dunia, dia telah mengenal Yesus.
Dia dulu pergi ke gereja dan mendengarkan Firman Tuhan dan dia mendapat banyak
janji dari Tuhan. Jadi kami bertanya,”Kenapa Tuhan? Mengapa dia ada disini
sekarang?” Tuhan menjawab “Dia tidak hidup dengan sungguh-sungguh.
Dia hidup di rumah tanpa melakukan perintahKu, dan dia juga pergi ke gereja
seperti orang suci. Dia berpikir di hatinya, ‘Wah, tidak ada orang yang hidup
dekat dengan saya, baik pendeta saya atau saudara-saudari saya dalam Tuhan,
jadi saya bisa melakukan apa yang saya mau’. Tetapi dia lupa bahwa mata Tuhan
ada di segala tempat dan tidak ada seorangpun yang bisa berbohong dan bersembunyi
dari Tuhan.”
Firman Tuhan berkata,”Jangan sesat! Tuhan tidak membiarkan diriNya dipermainkan.
Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.” (Galatia
6:7). Orang ini menderita 1000 kali lebih parah daripada yang lain-lainnya.
Dia harus membayar satu upah dosa untuk dosa-dosa dia dan satu dosa untuk
berpikir kalau dia bisa mempermainkan Tuhan.
Sekarang ini, banyak orang berusaha untuk membuat tingkatan dosa; mereka
berpikir bahwa homoseksual, pencuri, dan pembunuh mempunyai dosa yang lebih
besar daripada pembohong dan tukang gossip. Tetapi di mata Tuhan, semua dosa
ini mempunyai bobot yang sama dan upah yang sama. Alkitab menjelaskan,”Sebab
upah dosa adalah maut” (Roma 6:23) “Orang yang berbuat dosa, itu
harus mati.” (Yehezkiel 18:20)
Saudara-saudariku, saya mengundang
kamu untuk menerima undangan dari Tuhan Yesus. Tuhan Yesus mengulurkan
tanganNya yang penuh belas kasihan kepada kamu jikalau kamu mau bertobat.
Firman Tuhan berkata bahwa siapapun yang bertobat akan menerima belas kasihan.
Adalah lebih baik untuk percaya sekarang daripada menunggu dan menemukan jalan
yang lebih susah nantinya. Tuhan memberkatimu. Bersambung ke Kesaksian 7 Remaja
Melihat Neraka-5.
No comments:
Post a Comment