KESAKSIAN KEDUA DARI LUPE
Ketika Tuhan memegang saya, saya memegang tanganNya dan kami mulai turun ke
bawah lorong tersebut. Lorong tersebut menjadi bertambah gelap dan tambah gelap
sampai suatu waktu saya tidak bisa melihat tangan saya yang lain yang tidak
memegang tangan Tuhan.
Tiba-tiba kami melewati sesuatu yang gelap dan bersinar yang membuat
ribut. Kegelapannya sangat pekat, sampai tanganku tidak bisa memegang dinding
lorong tersebut. Kami pergi turun dengan sangat cepat seperti rasanya jiwa saya
meninggalkan tubuh saya.
Seketika saya mencium bau sangat busuk. Semakin lama semakin tambah bau.
Kemudian saya mendengar tangisan berjuta-juta orang. Mereka tanpa
henti-hentinya berteriak, menangis, dan melolong. Saya sangat ketakutan dan
berkata kepada Tuhan,”Tuhan, kemana Engkau membawa saya? Tuhan kasihanilah
saya! Tolong kasihanilah saya!” Tuhan hanya berkata,”Ini sangat
penting untuk kamu melihat hal ini supaya kamu bisa menceritakan hal ini ke
orang lain.”
Kami melanjutkan turun ke bawah melalui lorong yang berbentuk tanduk sampai
kami tiba di suatu tempat yang seluruhnya gelap. Seperti menarik korden yang
berat dari mata saya, kemudian saya melihat berjuta-juta api. Lebih parah, saya
medengar banyak tangisan tetapi saya tidak bisa melihat siapapun. Saya menjadi
sangat takut. Saya berkata kepada Tuhan,”Oh tolong Tuhan, kasihanilah saya.
Oh tolong Tuhan, kasihanilah saya. Jangan bawa saya ke tempat ini! Ampunilah
saya!” Pada saat ini, saya tidak berpikir bahwa saya hanya menjadi penonton
saja di neraka. Berdiri bersama Tuhan, seluruh tubuh saya bergetar dengan keras
karena saya berpikir bahwa ini akhir hidup saya.
Kami mendekati sebuah api yang besar di depan kami, apinya besar dan
membakar dengan luar-biasa. Saya melanjutkan berjalan ke bawah sedikit, melihat
banyak sekali api dan mendengar jutaan orang menangis dengan serempak.
Kemudian saya melihat sebuah meja kayu yang tidak terbakar oleh api. Di
meja itu ada sesuatu yang kelihatan seperti botol-botol bir. Botol-botolnya
keliatan membawa kesegaran, tetapi mereka penuh dengan api. Ketika saya melihat
hal itu, tiba-tiba ada seorang muncul. Dagingnya hampir semuanya hancur dan
yang masih tersisa hanyalah bajunya yang penuh lumpur dan terbakar. Dia sudah kehilangan
bola mata, mulut, dan semua rambutnya dari api. Dia bisa melihat saya, meskipun
dia tidak mempunyai bola mata. Orang tersebut masih bisa berpikir, berperasaan,
dan benar-benar melihat melalui tubuh rohnya.
Orang ini mengulurkan tangannya yang kurus ke Tuhan dan mulai menangis,”
Tuhan, kasihanilah saya! Tuhan kasihanilah saya! Saya sangat kesakitan! Saya
terbakar! Tolong kasihanilah saya dan bawa saya keluar dari tempat ini!” Tuhan melihat orang ini
dengan sedihNya dan saya mulai merasakan ada sesuatu yang hangat di tangan saya.
Saya melihat dan itu adalah darah….darah Yesus! Darah Yesus keluar dari
tanganNya ketika Dia melihat orang tersebut di selimuti oleh api.
Kemudian orang ini mengalihkan perhatiannya ke arah meja tersebut dan
berjalan menuju ke botol-botol bir tersebut. Dia mengambil sebuah
botol dan seketika dia mencoba minum dari botol itu, api dan asap muncrat
keluar dari botol tersebut. Dia menyandarkan kepalanya dan berteriak seperti teriakan yang belum pernah
saya dengar sebelumnya. Dia menangis dengan kesakitan yang luar biasa dan mulai minum dari apa
yang di dalam botol tersebut. Tetapi, botol itu penuh dengan asam dan tenggorokannya dihancurkan oleh
asam itu. Kami bisa melihat asam tersebut mengalir melewati perut dia dan melukainya.
Angka 666 diukir di kepala depan orang ini. Di dadanya ada sebuah plat
yang dibuat dari logam yang tidak bisa diketahui, dan yang tidak bisa dihancurkan, baik oleh panas ataupun cacing. Di plat tersebut ada huruf-huruf
yang kami tidak bisa mengerti. Tuhan, dengan kasih karuniaNya yang besar,
memberikan arti dari apa yang di tulis di plat tersebut. “Saya disini
karena saya pemabuk.” Orang tersebut meminta belas kasihan dari Tuhan,
tetapi Firman Tuhan sangat jelas ketika menjelaskan di 1 Korintus 6:10, “Janganlah
sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,
pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah, dan penipu tidak akan mendapat
bagian dalam Kerajaan Tuhan”
Tuhan menunjukkan kepada saya masa-masa akhir hidup dari orang ini, seperti
di dalam film. Hal itu ditayangkan seperti televisi layar lebar detik-detik
terakhir orang ini sebelum meninggal. Nama orang ini adalah Luis dan dia sedang
minum-minum di bar. Saya melihat meja yang sama dan botol-botol yang sama di bar. Di meja
tersebut banyak teman-teman dia (Saya bisa beritahukan kepadamu saat ini bahwa
hanya ada SATU TEMAN SEJATI, dan nama Dia adalah YESUS KRISTUS. Dia adalah
teman yang setia). Luis sedang mabuk dan teman-temannya sudah mabuk. Teman
baiknya mengambil botol, memecahkan botol tersebut dan mulai menghantam Luis. Ketika dia melihat
Luis terbaring di lantai, dia melarikan diri, tetapi Luis berdarah sampai mati
di lantai. Yang paling menyedihkan adalah dia mati tanpa menerima Tuhan.
Di tengah-tengah semua ini, semua dari jiwa-jiwa tersebut menangis dengan
keras, saya bertanya kepada Tuhan,”Oh Tuhan, tolong beritahukan saya, apakah
orang ini mengenal Engkau? Apakah dia tahu mengenai keselamatanMu?” Tuhan
dengan sedihnya menjawab,”Iya. Lupe. Dia tahu tentang Aku. Dia menerimaKu
sebagai Juruselamat, tetapi dia tidak melayani aku.” Kemudian saya
berasa lebih tambah takut. Luis menangis lebih kencang dan berteriak,”Tuhan
ini menyakitkan! Ini menyakitkan! Berikanlah kepada saya belas kasihan!”
Dia menjulurkan tangannya kpada Tuhan, tetapi Tuhan mengambil tanganku dan kami
meninggalkan Luis. Api menyelimuti Luis lebih ganas dan dia berteriak lebih
keras,”Kasihanilah aku! Kasihanilah aku!!” Kemudian dia hilang di
tengah-tengah api.
Kami kemudian melanjutkan perjalanan kami, tempat ini sangat besar dan
menakutkan! Kami mendekati api yang lain dan saya berkata kepada Tuhan,”Tuhan,
tidak! Saya tidak mau melihat ini lagi! Saya mohon untuk mengampuni saya!
Tolong ampuni saya! Saya tidak mau melihat hal ini!” Jadi, saya menutup
mata saya tetapi itu tidak ada bedanya, buka mata atau tutup mata, saya masih
bisa melihat segala sesuatunya. Api ini mulai menurun pelan-pelan dan saya
mulai melihat seorang wanita. Dia di penuhi dengan lumpur dan lumpurnya penuh
dengan cacing-cacing. Dia masih mempunyai sedikit rambut dan dia diselimuti
oleh lumpur yang penuh dengan cacing. Dia berteriak,”Tuhan kasihanilah aku!
Tuhan kasihanilah aku dan ampuni aku! Lihatlah aku! Ini menyakitkan!
Kasihanilah aku! Ambil semua cacing-cacing ini! Keluarkan aku dari tempat
penyiksaan ini, karena ini sangat menyakitkan!” Tuhan melihat dia dengan
penuh kasihan. Ketika kami memegang tanganNya, kami bisa merasakan sakit dan
kesedihan yang ada di hati Tuhan untuk semua orang yang hilang, di bakar
selama-lamanya di api neraka.
Wanita ini tidak mempunyai mata atau bibir, tetapi dia masih bisa
melihat dan merasa; sekujur tubuhnya menjadi lebih sakit. Dia mempunyai sebuah
botol di tangannya, penuh dengan asam tetapi dia percaya itu adalah botol
minyak wangi. Saya bisa melihat bahwa itu adalah asam dan setiap kali dia
menyemprot minyak wangi tersebut ke tubuh dia, semprotan minyak wangi tersebut
membakar dia. Bagaimanapun juga, dia masih tetap menyemprotkan asam ini ke
seluruh tubuh dia. Dia tetap berkata bahwa itu adalah parfum mahal. Dia juga
percaya bahwa dia memakai kalung yang indah, tetapi yang saya lihat adalah
ular-ular mengalungi leher dia. Dia percaya bahwa dia memakai kalung yang
sangat mahal, tetapi yang saya lihat adalah cacing-cacing, sepanjang 30.5 cm yang dengan ganasnya menggali lobang kedalam
tulang-tulangnya. Dia berkata bahwa perhiasannya adalah semua yang dia punya
tetapi saya melihat kalajengking-kalajengking dan cacing-cacing di sekujur
tubuhnya. Dia mempunya plat logam seperti yang orang lain pakai di neraka. Plat
logam-nya bertuliskan,”Saya disini karena mencuri”
Wanita ini tidak ada penyesalan karena dosanya. Tuhan berkata kepadanya,
”Magdalena, kenapa kamu ada disini?” Dia berkata,”Buat saya,
mencuri bukan suatu hal yang menganggu saya. Yang saya perdulikan hanya
mempunyai perhiasan dan mendapatkan minyak wangi yang mahal. Saya tidak perduli
saya mencuri dari siapa, selama saya bisa keliatan bagus.”
Saya memegang tangan Tuhan ketika saya melihat cacing-cacing menggali
lubang di sekujur tubuhnya. Magdalena melihat sekitarnya seperti mencari
sesuatu. Saya bertanya ke Tuhan sekali lagi,”Tuhan, apakah orang ini dulunya
mengenalMu?” Dan Tuhan menjawab,”Ya, orang ini dulu mengenalKu”
Magdalena mulai melihat sekitarnya dan berkata,”Tuhan, dimana wanita
yang dulu menginjili saya tentang Engkau? Di mana dia? Saya telah ada di neraka
selama 15 tahun.” Semua orang di neraka bisa mengingat semuanya. Magdalena
tetap bertanya,”Dimana wanita ini? Saya tidak bisa melihat dia!” Saya
tahu tubuhnya tidak bisa berputar karena dagingnya berada di posisi yang sama.
Dia mencoba untuk berputar dan melihat api yang lain untuk mencari wanita
tersebut yang menceritakan Tuhan ke dia. Tuhan menjawab,”Tidak! Tidak
Magdalena, dia tidak ada disini. Wanita tersebut yang menceritakan kamu tentang
Aku sekarang bersamaKu di Kerajaan Surga.”
Setelah mendengar hal ini, dia menjatuhkan dirinya ke api, dimana
membakar dia semakin lagi. Plat logam dia menuduh dia sebagai pencuri. Saya
ingin anda membaca di Firman Tuhan di Yesaya 3:24 “Maka sebagai ganti
rempah-rempah harum akan ada bau busuk, sebagai ganti ikat pinggang seutas
tali, sebagai ganti selampit rambut kepala yang gundul, sebagai ganti pakaian
hari raya sehelai kain kabung; dan tanda selar sebagai ganti kemolekan.”
Ketika kami melanjutkan perjalanan kami, saya melihat sebuah tiang yang
penuh dengan cacing-cacing. Di sekelilingnya, ada sebuah papan luncur terbuat
dari logam panas bewarna merah. Di tiang tersebut ada sebuah papan tulisan yang bisa dilihat dari manapun.
Di papan tersebut ditulis,”Selamat datang semua pembohong dan tukang gosip”
Di akhir papan luncur tersebut ada kolam kecil dimana airnya mendidih.
Kolam tersebut keliatan seperti belerang yang dibakar. Kemudian saya
melihat seorang yang telanjang menyelusuri papan luncur tersebut. Selama mereka
meluncur, kulit orang tersebut terkelupas, dan lidah mereka membesar sampai
lidahnya meledak dan cacing-cacing muncul di lidah orang tersebut. Hal ini
memulai penyiksaan mereka. Firman Tuhan berkata di Mazmur 73:18-19 “Sesungguhnya
di tempat-tempat licin Kautaruh mereka, Kaujatuhkan mereka sehingga hancur. Betapa binasa mereka
dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan!”
Setelah melihat semuanya ini, kami di bawa keluar dari neraka dan
kembali ke bumi. Saya ingin memberitahukan anda bahwa Surga dan Neraka adalah
lebih nyata daripada dunia nyata yang kita tahu. Sekarang adalah waktunya untuk
anda mengambil keputusan, arah kemana anda akan pergi; untuk hidup dalam
kekekalan bersama Yesus atau dibakar di neraka. Tuhan tetap berkata kepada
kami,”Tanpa kekudusan, tidak ada seorang-pun yang bisa melihat aku”
(Ibrani 12:14), Itulah kenapa saya menceritakan kepadamu hal yang sama
sekarang,”Tanpa kekudusan kamu tidak bisa melihat Tuhan.”
Bersambung ke Kesaksian 7 Remaja Melihat Neraka-3
No comments:
Post a Comment