Tuesday, December 11, 2012

Kesaksian 7 Remaja Melihat Neraka-2

Share

-->
KESAKSIAN KEDUA DARI LUPE

Ketika Tuhan memegang saya, saya memegang tanganNya dan kami mulai turun ke bawah lorong tersebut. Lorong tersebut menjadi bertambah gelap dan tambah gelap sampai suatu waktu saya tidak bisa melihat tangan saya yang lain yang tidak memegang tangan Tuhan.

Tiba-tiba kami melewati sesuatu yang gelap dan bersinar yang membuat ribut. Kegelapannya sangat pekat, sampai tanganku tidak bisa memegang dinding lorong tersebut. Kami pergi turun dengan sangat cepat seperti rasanya jiwa saya meninggalkan tubuh saya.

Seketika saya mencium bau sangat busuk. Semakin lama semakin tambah bau. Kemudian saya mendengar tangisan berjuta-juta orang. Mereka tanpa henti-hentinya berteriak, menangis, dan melolong. Saya sangat ketakutan dan berkata kepada Tuhan,”Tuhan, kemana Engkau membawa saya? Tuhan kasihanilah saya! Tolong kasihanilah saya!” Tuhan hanya berkata,”Ini sangat penting untuk kamu melihat hal ini supaya kamu bisa menceritakan hal ini ke orang lain.

Kami melanjutkan turun ke bawah melalui lorong yang berbentuk tanduk sampai kami tiba di suatu tempat yang seluruhnya gelap. Seperti menarik korden yang berat dari mata saya, kemudian saya melihat berjuta-juta api. Lebih parah, saya medengar banyak tangisan tetapi saya tidak bisa melihat siapapun. Saya menjadi sangat takut. Saya berkata kepada Tuhan,”Oh tolong Tuhan, kasihanilah saya. Oh tolong Tuhan, kasihanilah saya. Jangan bawa saya ke tempat ini! Ampunilah saya!” Pada saat ini, saya tidak berpikir bahwa saya hanya menjadi penonton saja di neraka. Berdiri bersama Tuhan, seluruh tubuh saya bergetar dengan keras karena saya berpikir bahwa ini akhir hidup saya.

Kami mendekati sebuah api yang besar di depan kami, apinya besar dan membakar dengan luar-biasa. Saya melanjutkan berjalan ke bawah sedikit, melihat banyak sekali api dan mendengar jutaan orang menangis dengan serempak.

Kemudian saya melihat sebuah meja kayu yang tidak terbakar oleh api. Di meja itu ada sesuatu yang kelihatan seperti botol-botol bir. Botol-botolnya keliatan membawa kesegaran, tetapi mereka penuh dengan api. Ketika saya melihat hal itu, tiba-tiba ada seorang muncul. Dagingnya hampir semuanya hancur dan yang masih tersisa hanyalah bajunya yang penuh lumpur dan terbakar. Dia sudah kehilangan bola mata, mulut, dan semua rambutnya dari api. Dia bisa melihat saya, meskipun dia tidak mempunyai bola mata. Orang tersebut masih bisa berpikir, berperasaan, dan benar-benar melihat melalui tubuh rohnya.

Orang ini mengulurkan tangannya yang kurus ke Tuhan dan mulai menangis,” Tuhan, kasihanilah saya! Tuhan kasihanilah saya! Saya sangat kesakitan! Saya terbakar! Tolong kasihanilah saya dan bawa saya keluar dari tempat ini!Tuhan melihat orang ini dengan sedihNya dan saya mulai merasakan ada sesuatu yang hangat di tangan saya. Saya melihat dan itu adalah darah….darah Yesus! Darah Yesus keluar dari tanganNya ketika Dia melihat orang tersebut di selimuti oleh api.

Kemudian orang ini mengalihkan perhatiannya ke arah meja tersebut dan berjalan menuju ke botol-botol bir tersebut. Dia mengambil sebuah botol dan seketika dia mencoba minum dari botol itu, api dan asap muncrat keluar dari botol tersebut. Dia menyandarkan kepalanya dan berteriak seperti teriakan yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Dia menangis dengan kesakitan yang luar biasa dan mulai minum dari apa yang di dalam botol tersebut. Tetapi, botol itu penuh dengan asam dan tenggorokannya dihancurkan oleh asam itu. Kami bisa melihat asam tersebut mengalir melewati perut dia dan melukainya.

Angka 666 diukir di kepala depan orang ini. Di dadanya ada sebuah plat yang dibuat dari logam yang tidak bisa diketahui, dan yang tidak bisa dihancurkan, baik oleh panas ataupun cacing. Di plat tersebut ada huruf-huruf yang kami tidak bisa mengerti. Tuhan, dengan kasih karuniaNya yang besar, memberikan arti dari apa yang di tulis di plat tersebut. “Saya disini karena saya pemabuk.” Orang tersebut meminta belas kasihan dari Tuhan, tetapi Firman Tuhan sangat jelas ketika menjelaskan di 1 Korintus 6:10, “Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah, dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Tuhan

Tuhan menunjukkan kepada saya masa-masa akhir hidup dari orang ini, seperti di dalam film. Hal itu ditayangkan seperti televisi layar lebar detik-detik terakhir orang ini sebelum meninggal. Nama orang ini adalah Luis dan dia sedang minum-minum di bar. Saya melihat meja yang sama dan botol-botol yang sama di bar. Di meja tersebut banyak teman-teman dia (Saya bisa beritahukan kepadamu saat ini bahwa hanya ada SATU TEMAN SEJATI, dan nama Dia adalah YESUS KRISTUS. Dia adalah teman yang setia). Luis sedang mabuk dan teman-temannya sudah mabuk. Teman baiknya mengambil botol, memecahkan botol tersebut dan mulai menghantam Luis. Ketika dia melihat Luis terbaring di lantai, dia melarikan diri, tetapi Luis berdarah sampai mati di lantai. Yang paling menyedihkan adalah dia mati tanpa menerima Tuhan.

Di tengah-tengah semua ini, semua dari jiwa-jiwa tersebut menangis dengan keras, saya bertanya kepada Tuhan,”Oh Tuhan, tolong beritahukan saya, apakah orang ini mengenal Engkau? Apakah dia tahu mengenai keselamatanMu?” Tuhan dengan sedihnya menjawab,”Iya. Lupe. Dia tahu tentang Aku. Dia menerimaKu sebagai Juruselamat, tetapi dia tidak melayani aku.” Kemudian saya berasa lebih tambah takut. Luis menangis lebih kencang dan berteriak,”Tuhan ini menyakitkan! Ini menyakitkan! Berikanlah kepada saya belas kasihan!” Dia menjulurkan tangannya kpada Tuhan, tetapi Tuhan mengambil tanganku dan kami meninggalkan Luis. Api menyelimuti Luis lebih ganas dan dia berteriak lebih keras,”Kasihanilah aku! Kasihanilah aku!!” Kemudian dia hilang di tengah-tengah api.

Kami kemudian melanjutkan perjalanan kami, tempat ini sangat besar dan menakutkan! Kami mendekati api yang lain dan saya berkata kepada Tuhan,”Tuhan, tidak! Saya tidak mau melihat ini lagi! Saya mohon untuk mengampuni saya! Tolong ampuni saya! Saya tidak mau melihat hal ini!” Jadi, saya menutup mata saya tetapi itu tidak ada bedanya, buka mata atau tutup mata, saya masih bisa melihat segala sesuatunya. Api ini mulai menurun pelan-pelan dan saya mulai melihat seorang wanita. Dia di penuhi dengan lumpur dan lumpurnya penuh dengan cacing-cacing. Dia masih mempunyai sedikit rambut dan dia diselimuti oleh lumpur yang penuh dengan cacing. Dia berteriak,”Tuhan kasihanilah aku! Tuhan kasihanilah aku dan ampuni aku! Lihatlah aku! Ini menyakitkan! Kasihanilah aku! Ambil semua cacing-cacing ini! Keluarkan aku dari tempat penyiksaan ini, karena ini sangat menyakitkan!” Tuhan melihat dia dengan penuh kasihan. Ketika kami memegang tanganNya, kami bisa merasakan sakit dan kesedihan yang ada di hati Tuhan untuk semua orang yang hilang, di bakar selama-lamanya di api neraka.

Wanita ini tidak mempunyai mata atau bibir, tetapi dia masih bisa melihat dan merasa; sekujur tubuhnya menjadi lebih sakit. Dia mempunyai sebuah botol di tangannya, penuh dengan asam tetapi dia percaya itu adalah botol minyak wangi. Saya bisa melihat bahwa itu adalah asam dan setiap kali dia menyemprot minyak wangi tersebut ke tubuh dia, semprotan minyak wangi tersebut membakar dia. Bagaimanapun juga, dia masih tetap menyemprotkan asam ini ke seluruh tubuh dia. Dia tetap berkata bahwa itu adalah parfum mahal. Dia juga percaya bahwa dia memakai kalung yang indah, tetapi yang saya lihat adalah ular-ular mengalungi leher dia. Dia percaya bahwa dia memakai kalung yang sangat mahal, tetapi yang saya lihat adalah cacing-cacing, sepanjang 30.5 cm yang dengan ganasnya menggali lobang kedalam tulang-tulangnya. Dia berkata bahwa perhiasannya adalah semua yang dia punya tetapi saya melihat kalajengking-kalajengking dan cacing-cacing di sekujur tubuhnya. Dia mempunya plat logam seperti yang orang lain pakai di neraka. Plat logam-nya bertuliskan,”Saya disini karena mencuri

Wanita ini tidak ada penyesalan karena dosanya. Tuhan berkata kepadanya, ”Magdalena, kenapa kamu ada disini?” Dia berkata,”Buat saya, mencuri bukan suatu hal yang menganggu saya. Yang saya perdulikan hanya mempunyai perhiasan dan mendapatkan minyak wangi yang mahal. Saya tidak perduli saya mencuri dari siapa, selama saya bisa keliatan bagus.

Saya memegang tangan Tuhan ketika saya melihat cacing-cacing menggali lubang di sekujur tubuhnya. Magdalena melihat sekitarnya seperti mencari sesuatu. Saya bertanya ke Tuhan sekali lagi,”Tuhan, apakah orang ini dulunya mengenalMu?” Dan Tuhan menjawab,”Ya, orang ini dulu mengenalKu

Magdalena mulai melihat sekitarnya dan berkata,”Tuhan, dimana wanita yang dulu menginjili saya tentang Engkau? Di mana dia? Saya telah ada di neraka selama 15 tahun.” Semua orang di neraka bisa mengingat semuanya. Magdalena tetap bertanya,”Dimana wanita ini? Saya tidak bisa melihat dia!” Saya tahu tubuhnya tidak bisa berputar karena dagingnya berada di posisi yang sama. Dia mencoba untuk berputar dan melihat api yang lain untuk mencari wanita tersebut yang menceritakan Tuhan ke dia. Tuhan menjawab,”Tidak! Tidak Magdalena, dia tidak ada disini. Wanita tersebut yang menceritakan kamu tentang Aku sekarang bersamaKu di Kerajaan Surga.”

Setelah mendengar hal ini, dia menjatuhkan dirinya ke api, dimana membakar dia semakin lagi. Plat logam dia menuduh dia sebagai pencuri. Saya ingin anda membaca di Firman Tuhan di Yesaya 3:24Maka sebagai ganti rempah-rempah harum akan ada bau busuk, sebagai ganti ikat pinggang seutas tali, sebagai ganti selampit rambut kepala yang gundul, sebagai ganti pakaian hari raya sehelai kain kabung; dan tanda selar sebagai ganti kemolekan.

Ketika kami melanjutkan perjalanan kami, saya melihat sebuah tiang yang penuh dengan cacing-cacing. Di sekelilingnya, ada sebuah papan luncur terbuat dari logam panas bewarna merah. Di tiang tersebut ada sebuah papan tulisan yang bisa dilihat dari manapun. Di papan tersebut ditulis,”Selamat datang semua pembohong dan tukang gosip” Di akhir papan luncur tersebut ada kolam kecil dimana airnya mendidih. Kolam  tersebut keliatan seperti belerang yang dibakar. Kemudian saya melihat seorang yang telanjang menyelusuri papan luncur tersebut. Selama mereka meluncur, kulit orang tersebut terkelupas, dan lidah mereka membesar sampai lidahnya meledak dan cacing-cacing muncul di lidah orang tersebut. Hal ini memulai penyiksaan mereka. Firman Tuhan berkata di Mazmur 73:18-19Sesungguhnya di tempat-tempat licin Kautaruh mereka, Kaujatuhkan mereka sehingga hancur. Betapa binasa mereka dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan!

Setelah melihat semuanya ini, kami di bawa keluar dari neraka dan kembali ke bumi. Saya ingin memberitahukan anda bahwa Surga dan Neraka adalah lebih nyata daripada dunia nyata yang kita tahu. Sekarang adalah waktunya untuk anda mengambil keputusan, arah kemana anda akan pergi; untuk hidup dalam kekekalan bersama Yesus atau dibakar di neraka. Tuhan tetap berkata kepada kami,”Tanpa kekudusan, tidak ada seorang-pun yang bisa melihat aku” (Ibrani 12:14), Itulah kenapa saya menceritakan kepadamu hal yang sama sekarang,”Tanpa kekudusan kamu tidak bisa melihat Tuhan.” Bersambung ke Kesaksian 7 Remaja Melihat Neraka-3

No comments:

Post a Comment