Thursday, September 22, 2011

Perang Besar di Akhir Zaman

Share



NUBUAT DALAM KITAB WAHYU
Rasul Yohanes mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh malaikat itu; "Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Tuhan itu ke atas bumi (Wahyu 16:1). " Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak. Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib, dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Tuhan Yang Mahakuasa. (Wahyu 16:13-14). Lalu ia mengumpulkan mereka di tempat yang dalam bahasa Ibrani disebut Harmageddon (Wahyu 16:16).

Kitab Wahyu 16 memberitahu kita bahwa puncak dari pertikaian dalam sejarah umat manusia akan terjadi di lokasi Harmageddon, Tell Meggido, Israel. Itulah peperangan yang paling mengerikan dan yang paling menghancurkan peradaban dan pemerintahan manusia di seluruh dunia. Penderitaan yang menyeramkan akan dialami manusia yang berdiam di bumi dan berjuta-juta orang akan mati. Meggido akan menjadi tempat dimana para raja bumi (pemimpin-pemimpin dunia) dengan seluruh kekuatannya akan berkumpul dan saling berperang menjelang hari "Tuhan Mahakuasa". Nama Harmageddon sendiri diambil dari nama suatu lokasi strategis yang luas diperbukitan Meggido didekat Gunung Karmel dan lembah Yisril, Israel.

Sejarah masih menyisakan puing-puing bekas kota kuno Meggido yang masih berdiri sampai saat ini, menjadi saksi dari banyak pertempuran yang pernah digelar ditempat ini dimasa Perjanjian Lama. Debora dan Barak mengalahkan bangsa Kanaan ditempat ini pada zaman Hakim-hakim (Hakim-hakim 5). Gideon menang atas bangsa Midian dan Amalek juga di lokasi ini (Hakim-hakim 6). Raja Saul dikalahkan dan dibunuh bangsa Filistin di Bukit Gilboa yang menjulang di wilayah ini (1 Samuel 31). Firaun Nekho dari Mesir membunuh raja Yosia dari Yehuda secara fatal di zaman Raja-raja juga di wilayah ini (Raja-raja 23; 2 Tawarikh 35). Dan beberapa pertempuran besar lagi pernah tercatat di dalam sejarah bangsa Israel di Lembah Megido.

Benarkah peperangan global maha dahsyat yang terakhir akan terjadi di Megiddo? Sebagian orang di kalangan pengamat nubuat Kitab Suci mempertanyakan apakah Harmageddon itu mempunyai pengertian harfiah atau sekedar kiasan. Tetapi sayangnya mereka yang menyatakan Harmageddon sebagai kiasan tidak mampu menunjukkan korelasi pendapat mereka dengan firman Tuhan yang bersifat pararel. Sehingga kita semua seharusnya sepakat bahwa letak Harmageddon yang strategis memang cocok dengan penggambaran umum di dalam pengertian harfiah dengan begitu banyak peneguhan nubuat Kitab Suci. Memang peperangan itu sendiri akan melibatkan seluruh dunia, tetapi titik penentu atau sumbunya berada di Harmageddon. Di lokasi antara Yerusalem di Selatan dan sungai Efrat di Timur, Harmageddon merupakan satu-satunya jalan masuk ke wilayah geografi Israel dimana setiap pasukan angkatan perang yang berjumlah besar dari arah timur harus melintasi Lembah Yisrel untuk mengambil posisi ke arah Yerusalem.

JANJI TENTANG DATANGNYA HARI PENGHUKUMAN TUHAN
Alkitab menuliskan "Hari Tuhan" di akhir zaman: "Pada waktu itu ratapan di Yerusalem akan sama besarnya dengan ratapan atas Hadad-Rimon di lembah Megiddo" (Zakaria 12:11). Yesaya juga menubuatkan apa yang akan terjadi di akhir zaman segera setelah Perang Armageddon: "Sebab TUHAN murka atas segala bangsa, dan hati-Nya panas atas segenap tentara mereka. Ia telah mengkhususkan mereka untuk ditumpas dan menyerahkan mereka untuk dibantai. Orang-orangnya yang mati terbunuh akan dilemparkan, dan dari bangkai-bangkai mereka akan naik bau busuk; gunung-gunung akan kebanjiran darah mereka. Segenap tentara langit akan hancur, dan langit akan digulung seperti gulungan kitab, segala tentara mereka akan gugur seperti daun yang gugur dari pohon anggur, dan seperti gugurnya daun pohon ara" (Yesaya 34:2-4).

Dari banyak sumber dan nubuatan Alkitab, kita melihat bahwa ternyata lokasi dataran Megiddo ini merupakan medan perang yang sangat strategis sepanjang zaman. Disana, di lembah yang sangat luas itu, yang memisahkan Galilea dari perbukitan Samaria, perang modern terbesar segala zaman akan digelar. Para nabi Perjanjian Lama menyebut peristiwa tersebut sebagai "Hari TUHAN" (Yoel 1:15), atau "hari pembalasan Tuhan kita" (Yesaya 61:2). Mereka menggambarkannya sebagai "hari kegelapan" (Amos 5:18), dan "api" (Maleakhi 4:1). Zefanya menggambarkannya sebagai: "Hari kegemasan itu, hari kesusahan dan kesulitan, hari pemusnahan, hari kegelapan dan kesuraman, hari berawan kelam, hari peniupan sangkakala dan pekik tempur terhadap kota-kota yang berkubu dan terhadap menara penjuru yang tinggi" (Zefanya 1:15-16).

Kesukaran Besar adalah kurun waktu penghakiman Tuhan yang dengan segera mendahului kedatangan Kristus dalam kuasa dan kemuliaan besar. Yehezkiel mengatakan: "hari TUHAN sudah dekat, hari dengan awan gelap; itu adalah saat bangsa-bangsa" (bukan Yahudi). Ia bahkan menamakan banyak bangsa ini: Mesir, Ethiopia, Put, Lud, Arab, dan Libya (Yehezkiel 30:3,5). Alkitab menjelaskan akan terjadinya beberapa pertempuran besar di akhir zaman: Rusia dan para sekutu Arab-nya melawan Israel, Antikris dengan sekutu Eropanya melawan Rusia - Arab, dan periode berikutnya pasukan besar dari Timur (Cina dan sekutu Asia-nya) vs. Uni Eropa (Romawi Baru).

Para Pemimpin bumi akan saling berperang dan klimaksnya adalah pertempuran yang sangat tidak seimbang antara semua raja-raja bumi itu dengan bala tentara sorga (Kristus dengan orang-orang kudus-Nya), dimana mereka semua akan dihancurkan. Kehancuran yang digambarkan Alkitab dalam perang Armageddon sedemikian luas sehingga dapat dikatakan sebagai peperangan yang merusak sebagian besar planet bumi. Pembantaian manusia akan sedemikian besar sehingga populasi manusia tersisa sedikit saja. Kehidupan tanaman musnah, udara dan air tercemar parah. "Babel" akan terbakar habis. Angkatan perang Antikris dan pasukan Timur disapu bersih, dan Iblis, antikris dan nabi palsu akan dilemparkan ke jurang maut. Kehancuran terakhir ini akan merupakan tindakan menghancurkan diri sendiri dari dunia yang sudah menjadi gila tanpa Tuhan. Alkitab berkata: "Gelap yang menyesakkan akan ada dimana-mana" (Yesaya 5:30; Zakaria 14:7). "Langit akan digulung seperti gulungan kitab" (Yesaya 34:4). "Bumi akan bergoncang" (Yesaya 29:6; Zakaria 14:4-5). "Hujan es besar jatuh dari langit" (Wahyu 16:21). "Pasukan yang menyerang akan menghancurkan dirinya sendiri" (Zakaria 14:13). Secara umum Zakaria menggambarkan hari itu dengan kata-kata: "Inilah tulah yang akan ditimpakan TUHAN kepada segala bangsa yang memerangi Yerusalem: daging mereka akan menjadi busuk sementara mereka masih berdiri, mata mereka akan menjadi busuk dalam lekuknya dan lidah mereka akan menjadi busuk dalam mulut mereka (kita melihat efek dari penggunaan senjata nuklir, kimia, dan biologi). Maka pada waktu itu akan terjadi kegemparan besar dari pada TUHAN diantara mereka, sehingga mereka masing-masing memegang tangan temannya dan mengangkat tangannya melawan tangan temannya" (Zakaria 14:12-13).

Meskipun Perang Armageddon merupakan perang yang sangat mengerikan, peristiwa itu bukan merupakan akhir bumi ini. Zakaria 14:16 memberi tahu kita bahwa "semua orang yang tinggal dari segala bangsa yang telah menyerang Yerusalem, akan datang tahun demi tahun untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN Semesta Alam". Wahyu 20:1-6 memberi tahu kita bahwa Satan (Iblis) akan diikat 1000 tahun sementara gereja Tuhan akan menjadi "raja dan imam ALLAH" (Wahyu 20:6) dan berkuasa bersama Kristus Yesus selama 1000 tahun itu (Kerajaan 1000 Tahun Damai).

Kitab Suci menginformasikan bahwa pada waktunya nanti Israel akan menaruh kepercayaan besar kepada perlindungan yang dijanjikan oleh Antikris melalui perjanjian bilateral dengan Uni Eropa (Yehezkiel 38 - Daniel 9)
7 CAWAN MURKA ALLAH
Tujuh cawan murka Tuhan sangat berkaitan dengan dibukanya tujuh meterai dan tujuh sangkakala (Wahyu 8-11) terhadap bumi menjelang akhir perang Harmageddon sekaligus mengakhirinya. Ketiganya merupakan penghukuman Tuhan yang terjadi berkesinambungan atas seluruh planet bumi ini, yaitu pada periode 7 tahun aniaya (meningkat intensitas penghukumannya pada tiga setengah tahun terakhir) seperti yang dinubuatkan Kitab Daniel. Secara rinci tujuh cawan murka Tuhan disebut "tujuh bencana terakhir" (Wahyu 15:1). "Tujuh" adalah angka utama apokalips yang menunjuk kepada perbuatan Tuhan. Cawan-cawan murka yang "penuh dan luber" itu dituangkan susul-menyusul dengan cepat. Di masa ini sudah terlambat bagi manusia untuk bertobat atau menahan tangan Tuhan. Dunia tersapu bersih sebelum menyadari apa yang terjadi. Cawan-cawan murka ini dituangkan dalam intensitas yang sangat tinggi, dan seluruh rangkaiannya memperlihatkan dan menjelaskan berakhirnya sejarah pemerintahan manusia diatas bumi ini. Dalam Wahyu 11: 15 digambarkan tinjauan panoramis mengenai apa yang akan terjadi, dan tentunya menubuatkan akhir waktu 6000 tahun proses penyempurnaan manusia untuk kemudian masuk kedalam hari ke tujuh selama 1000 tahun dimana pemerintahan atas dunia dipegang langsung oleh Tuhan kita, Dia yang diurapi-Nya, Yesus Kristus Hamasiah, dan Ia akan memerintah sebagai Raja atas segala raja sampai selama-lamanya (Wahyu 11:15). Berikut ini gambaran singkatnya mengenai setiap cawan dari tujuh cawan murka yang terakhir atas bumi:

CAWAN PERTAMA:
Malapetaka diatas bumi (Wahyu 16:2). Cawan pertama dituangkan diatas bumi ini akan melanda para pengikut Antikris, yaitu mereka yang menyandang namanya atau memakai tandanya. Mereka akan diserang bisul-bisul (mirip dengan bencana keenam di Mesir dalam kitab Keluaran 9:9-11). Banyak yang memperkirakan bisul-bisul ini mirip dengan keracunan radiasi nuklir, ini bukan perkiraan yang mustahil bila kita menghubungkan dengan sifat kerusakan yang luas pada penghakiman sangkakala (Wahyu 8) yang melibatkan perang nuklir antara negara-negara di bumi. Kemungkinan juga bisul-bisul ini adalah akibat dari pemakaian bateray Lithium yang sangat kecil yang mengaktifkan bio-chip yang ditanamkan di dalam tubuh (dahi atau tangan kanan).

CAWAN KEDUA:
Samudera tercemar (Wahyu 16:3). Dalam penghakiman sangkakala hanya sepertiga lautan menjadi darah, tetapi dalam cawan kedua ini seluruh lautan tercemar (bencana ini juga mirip dengan yang menimpa Mesir, dimana air menjadi darah). Ini berarti semua kehidupan di laut musnah, bau busuk akan juga meracuni udara. Ancaman yang terjadi bukan main-main, bayangkan bila rusaknya alga dan plankton saja dapat mengancam kehidupan manusia, bagaimana bila seluruh kehidupan laut musnah?

CAWAN KETIGA:
Sungai-sungai tercemar (Wahyu 16:4-7). Dengan tercemarnya sungai dan danau menyusul tercemarnya samudera, menjadikan kehidupan seluruh umat manusia berada dalam bahaya. Dampak yang mengancam kehidupan akan mencengangkan, hampir tidak ada seorang manusiapun yang mampu bertahan. Ini merupakan murka Tuhan karena manusia-manusia dunia telah mencurahkan darah orang-orang kudus dan para nabi Tuhan, oleh karena itu mereka "layak" menerima murka itu. Inilah salah satu dari ketujuh kata "layak" dalam kitab Wahyu dan satu-satunya yang berkonotasi negatif (Wahyu 3:4; 4:11; 5:2,4,9,12), mereka mendapat apa yang layak mereka peroleh.

CAWAN KEEMPAT:
Matahari menghanguskan manusia (Wahyu 16:8-9). Dalam penghakiman sebelumnya matahari ditutupi pencemaran udara (Matahari hitam, bulan merah darah), sekarang sinar ultra violet menembus atmosfir karena lapisan ozone yang rusak berat, menyebabkan udara panas dan api. Sinar matahari akan membakar planet ini dan menjadikannya gurun pasir global.

CAWAN KELIMA:
Si "binatang" dipermalukan (Wahyu 16:10-11). Cawan murka ini mengakibatkan kegelapan dan rasa sakit yang memilukan bagi Antikris dan para pengikutnya. Diperkirakan negara-negara Uni Eropa, tempat dimana Antikris berasal, adalah tempat yang terparah terkena penghakiman ini. Ini bisa berarti "musim dingin nuklir" setelah era perang nuklir di penghakiman sebelumnya.

CAWAN KEENAM:
Harmageddon (Wahyu 16:12-16). Cawan-cawan murka sebelumnya ditumpahkan tanpa menggunakan tenaga manusia. Tetapi dalam murka ini, sebagaimana dengan penghakiman sangkakala keenam (Wahyu 9:14-21), Tuhan mengembalikan perhatian kita kepada pasukan manusia. "Para raja dari Timur", yang diperkirakan merupakan koalisi dari Cina, Jepang, dan Korea, menyeberangi Sungai Efrat di wilayah Irak yang sudah dikeringkan, menuju lembah Megiddo untuk membumi hanguskan Israel dan semua pasukan bangsa-bangsa (UE) yang berada disana. Rasul Yohanes melihat kegiatan demonis di era ini ketika ia menunjukkan "ketiga roh najis" yang memotivasi trinitas mesum: naga - binatang - nabi palsu (Iblis-Antikris - nabi palsu). Merekalah yang dengan seksama menyusun dan mempersiapkan barisan ke Harmageddon dibawah pimpinan empat malaikat kegelapan yang akan dilepas dari sungai Efrat (Wahyu 9:14). Yohanes memberitahu kita bahwa roh-roh demonis ini bergerak mengumpulkan bangsa-bangsa ke "hari Tuhan Yang Mahakuasa" di lembah Megiddo. Mereka berkumpul bersama di tempat yang dalam bahasa Ibrani disebut Harmageddon (Wahyu 16:16). Inilah satu-satunya ayat didalam Kitab Suci dimana nama Harmageddon disebut.

CAWAN KETUJUH:
"Sudah dilaksanakan!" (Wahyu 16:17-21). Ketujuh cawan sudah dituangkan dengan intensitas dan kecepatan dan ketegasan yang amat sangat sehingga tidak ada satupun yang dapat merintanginya. Murka ketujuh menggenapi penghakiman Tuhan atas bumi ini. Gempa bumi besar, yang terbesar dalam sejarah manusia, akan menggoncang seluruh planet. Kota-kota roboh, bangsa-bangsa jatuh, pulau-pulau tenggelam, dan gunung-gunung menghilang. Hujan es besar menyusul jatuh dari langit diatas mereka yang masih hidup, dan merekapun akan semakin menghujat Tuhan. Pernyataan: "Sudah dilaksanakan" (Gegonen = bahasa Yunani, bentuk kata kerja dalam perfect-tense untuk mengatakan bahwa segala sesuatu sudah terjadi) diulangi lagi dalam Wahyu 21:6 setelah Kerajaan 1000 Tahun Damai dan Pengadilan Tahta Putih.

Pernyataan ini bersifat abadi dan tidak bisa diubah lagi. Waktunya Tuhan menjadikan segala sesuatu baru untuk kemuliaan-Nya sendiri. Di kayu salib Yesus Kristus mengatakan hal yang kurang lebih sama dalam Yohanes 19:30, "Sudah selesai" (Tetelestai = bahasa Yunani). Artinya segalanya "telah lunas dibayar", sudah digenapi segala pekerjaan-Nya. Pekerjaan yang selesai itu memberikan keuntungan abadi bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Penghakiman Tuhan sudah selesai dan usai melalui Harmageddon. Dunia hancur lebur karenanya. Memang bisa saja penghakiman tujuh cawan murka Tuhan ini diartikan dalam pengertian peristiwa kosmis, misalnya sebuah asteroid besar bertubrukan dengan bumi, atau dalam peristiwa geologis seperti ledakan gunung berapi dan gempa bumi. Tetapi rujukan identifikasi yang jelas menunjuk kepada pertempuran pasukan manusia, angkatan perang yang sedang berbaris, dan api yang berjatuhan, sukar diartikan lain. Dapat juga kedua peristiwa tersebut berjalan seiring. Atmosfir ALLAH yang selama ini menjaga keteraturan orbit planet dan bintang-bintang telah ditarik seiring dengan habisnya perjanjian Tuhan dengan bumi (kita akan membahasnya kemudian) sehingga tubrukan antar planet dan bintang-bintang dapat terjadi.

Perang dunia besar yang melibatkan senjata nuklir, kimia dan biologi merupakan gambaran yang sangat tinggi akurasinya, dan tentunya tidak pula terlepas dari peristiwa-peristiwa kosmis dan geologi yang menyertainya. Peristiwa penutupan akhir zaman di Harmageddon dimana kekuatan Tuhan dan kekuatan Iblis bertemu juga mempunyai nilai "lain", mengingat peristiwa Elia berdiri melawan ratusan nabi baal didekat gunung Karmel, di daerah Megiddo itu juga, dimana Elia menurunkan api Tuhan dalam suatu peragaan kuasa-Nya (1 Raja-raja 18).

PERANG HARMAGEDDON ZAMAN SEKARANG
Dalam pengertian bahasa, Harmageddon berarti "Bukit Megiddo", yaitu "Pegunungan Israel" yang mengelilingi lembah ini. Dalam nubuatan Yehezkiel (30:1-9; 38:8-21; 39:1-4), "Pegunungan Israel" memainkan peran yang sangat menonjol dalam pertikaian di akhir zaman. Dataran Megiddo adalah wilayah untuk melancarkan serangan terhadap Yerusalem, inilah lokasi pertempuran terakhir. Peperangan itu sendiri menyebar seluas 200 mil dari utara ke selatan (Wahyu 14:20).

Nubuatan itu juga menggambarkan bahwa konflik yang terjadi bersifat global dan mempunyai akibat global. Seluruh planet bumi akan digoncang oleh ledakan kerusakan besar dimana sumbunya berada di Harmageddon. Tujuan Antikris adalah menguasai Yerusalem selamanya, tapi ia gagal secara menyedihkan setelah tiga setengah tahun berkuasa disana. Mengapa Yerusalem? karena keberadaan kota ini merupakan lokasi dimana titik Pusat Bumi terletak, dengan menguasai Pusat Bumi akan menguasai seluruh bumi (kita juga akan membahasnya kemudian).

Saat ini, bila kita mengunjungi dataran lembah Megiddo, kita dapat melihat (dari kejauhan) persiapan-persiapan yang dilakukan Israel di Harmageddon. Anda yang jeli akan dapat melihat disana terdapat banyak sekali tempat-tempat yang di-kamuflase: landasan-landasan pesawat terbang tempur dengan hanggar-hanggar yang mampu menampung puluhan bahkan ratusan pesawat mutakhir, stasiun-stasiun radar, kubu-kubu arteleri, bunker-bunker pasukan dan perbekalan, juga senjata-senjata nuklir dan peluru kendali biologi yang "disimpan" dibawah permukaan air danau buatan. Biasanya ketika mendekati dan meliwati tempat-tempat vital seperti itu (yang jaraknya relatif dekat dengan jalan raya), sopir tour-bus anda akan menurunkan tirai kaca depan untuk menghalangi sebagian pemandangan keluar. Anda yang teliti akan mampu menyaksikan kamuflase berupa hamparan plastik sangat besar berwarna pasir menutupi sesuatu di dalamnya, itu adalah salah satu fasilitas militer Israel yang tersembunyi.

Israel memodifikasi Rudal Patriot menjadi andalan pertahanan udaranya. Percobaan-percobaan bom nitrogen dan kimia terus mereka lakukan dalam rangka pernyempurnaan kekuatan mereka. Saat ini gabungan kekuatan militer Arab masih jauh dibawah Israel, tetapi bila Arab berkoalisi dengan "beruang merah" Rusia ceritanya menjadi lain. Kitab Suci menubuatkan kekalahan Israel yang memaksanya untuk mengikat perjanjian dengan Uni Eropa yang segera akan memukul mundur koalisi Arab- Rusia.

Diperkirakan oleh banyak pengamat militer bahwa fasilitas militer Israel di Megiddo adalah fasilitas militer rahasia yang paling canggih yang pernah ada dimuka bumi ini. Mungkinkah bangsa Israel menyadari bahwa mereka akan mengambil bagian penting dari nubuatan akhir zaman di Harmageddon. Atau para politisi Israel merasa perlu membangun fasilitas militer sebesar itu untuk mengantisipasi serangan bangsa Arab dan Rusia ketika mereka membangun Bait Suci Ketiga di Bukit Bait Tuhan yang dikuasai orang Muslim? Yang pasti bangsa ini sedang menggenapi nubuatan-nubuatan Kitab Suci tentang akhir zaman, disadari atau tidak. Persiapan terakhir menjelang Harmageddon sedang dilakukan dan melibatkan seluruh kekuatan mesin perang dunia. Satu tanda besar telah hadir di dalam generasi terakhir ini: HARI TUHAN SUDAH DEKAT.

Perang Harmageddon juga mengisyaratkan jatuhnya Babel, yaitu berakhirnya sistem "dunia" di muka bumi ini. Wahyu 14:8 dan Wahyu 18:2 secara tegas menubuatkan hal itu. "Babel" merupakan pelukisan simbolis untuk kekuasaan dan system "Romawi Baru" yang bangkit di akhir zaman, yaitu Eropa Bersatu dengan segala peradaban pelacurnya, politik-ekonomi-agama yang diterapkan keseluruh muka bumi ini melalui Gerakan Zaman Baru (Illuminati, Freemasonry, dan Jesuit) yang di program langsung oleh Iblis. Kitab Suci menubuatkan robohnya Babel secara mutlak dan ganas pada saat Yesus Kristus Hamasiah kembali menginjakkan kaki-Nya di bumi ini. Wahyu 19 mungkin pernyataan yang paling dramatis dalam seluruh Kitab Suci, dimana Juruselamat yang datang kembali ke bumi untuk menghancurkan semua pertentangan Iblis terhadap Kebenaran. Ia menegakkan kerajaan-Nya di bumi. Sedangkan nasib Babel = pelacur besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi (Wahyu 17), yang secara keseluruhan berbicara tentang sistem anti Tuhan, agama kompromi, politik dan ekonomi global, akan meminum habis cawan murka ALLAH tanpa campuran. Sejak sekarang Tuhan sudah memperingatkan kita umat-Nya, untuk: "Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya" (Wahyu 18:4). Sadar dan berjaga-jaga merupakan respons yang benar dalam menantikan waktu. Daud memohon kepada Tuhan untuk memampukan dia "menghitung hari-hari" dan itu juga berarti meningkatkan kwalitas spiritual kita, untuk memperoleh hati yang bijaksana sehingga tahu bagaimana bertindak bersama Tuhan di hari-hari terakhir ini. Begitu banyak penyesat muncul di ujung akhir zaman ini. Jangan menganggap enteng gerakan neraka, anda yang tidak mau berakar dalam firman Tuhan dan tidak mau hidup dalam Roh, maka kebinasaan sudah berdiri diambang pintu hidup saudara. (Red)

 "Sebab itu, beginilah firman TUHAN, Aku kembali lagi kepada Yerusalem dengan kasih sayang. Rumah-Ku akan didirikan pula di sana, demikianlah firman TUHAN semesta alam, dan tali pengukur akan direntangkan lagi di atas Yerusalem" (Zakharia 1:16)

Banyak orang beranggapan bahwa Harmageddon adalah perang singkat yang terjadi pada akhir masa aniaya besar; namun sesungguhnya hal itu hanyalah merupakan sebagian kecil dari gambar keseluruhan. Faktanya, perang Harmageddon adalah suatu operasi militer Antikris yang berlangsung selama tiga setengah tahun, yang bertujuan untuk menundukkan bangsa-bangsa yang menolak pemerintahannya. Puncak dari operasi militer ini adalah Perang Harmageddon, peperangan paling dahsyat yang pernah terjadi, dan kekalahan terbesar yang pernah diderita "dunia". Persenjataan mutakhir akan digelar, mesin-mesin pembunuh ini akan menuai korban manusia lebih banyak dari zaman manapun dalam sejarah manusia yang digabungkan menjasi satu. Dunia mengalami masa aniaya besar, yang belum pernah terjadi dan yang tidak akan terjadi lagi dan berlangsung sesuai dengan waktu yang ditetapkan, dimana Iblis, Antikris, dan nabi palsu akan mengeruhkan suasana dan membuat masalah-masalah besar karena kekuasaan mereka atas dunia, persis sebagaimana yang telah dinubuatkan. Tetapi Harmageddon menjadi batasnya dan mereka akan mendapat ganjaran dan menjadi frustrasi karena hukuman yang ditetapkan Tuhan. Dia kalah, jurang maut mengangakan mulutnya dan menarik rantai-rantai belenggu untuk dikenakan kepada mereka beserta pengikut-pengikutnya untuk masa 1000 tahun lamanya.

No comments:

Post a Comment