Sunday, September 18, 2011

End of Days 2012

Share

Sejak peluncuran film Kiamat 2012 alias “End of Days” yang sukses mendulang dolar di Indonesia tahun 2010 yang lalu, banyak pembahasan serupa mengenai hari kiamat muncul di dunia maya. Issu hari kiamat menjadi topik pembahasan bagi manusia di bumi ini. 99 persen para ilmuwan dari Universitas Kansas dan Smithsonian Institute di Amerika Serikat yakin bahwa peristiwa kehancuran massal di Bumi terjadi secara reguler, seteratur jarum jam berputar. Begitulah penemuan mereka memetakan semua harmagedon sejak 600 juta tahun yang lalu.

Dr. Adrian Melott, seorang Astrofisikawan dari Universitas Kansas, dan palaeontologis dari Smithsonian Institute, Dr. Richard Bambach, mengungkapkan dalam kurun waktu itu kiamat di Bumi terjadi setidaknya tiap 27 juta tahun sekali. Dan penyebab kiamat mendatang, menurut para peneliti itu, ternyata bukanlah pemanasan global. Menurut mereka. Mereka memperhitungkan bahwa planet Bumi selalu melintasi hujan komet tiap 27 juta tahun, dan ternyata sangatlah jarang Bumi berhasil lolos dengan selamat. Selama 20 kali melewati cobaan maut itu, Bumi hanya berhasil lolos dari lubang jarum dan mempertahankan sebagian besar organisma biologis yang hidup di atasnya, sebanyak enam kali saja.
Penemuan bukti sejarah mencatat bahwa telah terjadi bencana dahsyat 65 juta tahun lalu, saat asteroid selebar 15 kilometer menghantam Bumi tepatnya di wilayah Meksiko–dengan kekuatan miliaran kali bom atom dan lalu menyapu habis Dinosaurus dari muka Bumi. Lebih celaka lagi, periode putaran kiamat ini tak akurat betul. Terkadang, asteroid-asteroid menghantam semua makhluk hidup di muka bumi, 10 juta tahun lebih cepat dari yang semestinya.

Sebuah bintang kembar gelap dari matahari, dinamai Nemesis dituding jadi biang keladi kiamat. Tiap 27 juta tahun sekali, Nemesis melintasi sabuk raksasa debu dan es yang disebut awan Oort, dan gara-gara itu lalu melontarkan komet-komet ke Bumi.

Sekarang, para ilmuwan mengatakan: karena skenario kiamat terjadi secara begitu reguler, Nemesis tidaklah mungkin jadi penyebab utama karena orbitnya akan mengalami perubahan dalam kurun waktu sebegitu lama. Tapi, ini bukan berarti bahwa Nemesis–yang terletak sekitar satu tahun cahaya dari matahari–tidak akan lagi menyemburkan komet-komet awan Oort-nya ke seantero galaksi kita. Sekarang ini, komet-komet itu sedang menghajar planet-planet lain di luar Bumi.

No comments:

Post a Comment